Selain pegawai pemerintah & keluarganya, menurut kami, para da'i dan keluarganya pun janganlah memperlihatkan kemewahan dunia yang didapatkannya. Jika pun itu didapatkan dengan cara yang halal, janganlah diperlihatkan. Cukuplah nikmati bersama orang-orang sekitar dengan sebaik-baiknya dan bersyukur pada Allah.
Kebiasaan memperlihatkan kemewahan dunia itu, bukanlah kebiasaan orang-orang salih. Bahkan Allah ceritakan bahwa perbuatan tersebut dilakukan tokoh keburukan, Qorun. Akhirnya orang yang ada penyakit di hatinya pun lantas tergoda dengan dunia. Orang-orang berilmu pun bangkit untuk mengingatkan mereka.
{ فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوۡمِهِۦ فِی زِینَتِهِۦۖ قَالَ ٱلَّذِینَ یُرِیدُونَ ٱلۡحَیَوٰةَ ٱلدُّنۡیَا یَـٰلَیۡتَ لَنَا مِثۡلَ مَاۤ أُوتِیَ قَـٰرُونُ إِنَّهُۥ لَذُو حَظٍّ عَظِیمࣲ (79) وَقَالَ ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡعِلۡمَ وَیۡلَكُمۡ ثَوَابُ ٱللَّهِ خَیۡرࣱ لِّمَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَـٰلِحࣰاۚ وَلَا یُلَقَّىٰهَاۤ إِلَّا ٱلصَّـٰبِرُونَ (80) }
"Maka keluarlah dia (Qarun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar. Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, "Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar.” [QS Al-Qaṣaṣ: 79-80]
Selain itu, mungkin di friendlist kita, banyak pula saudara-saudara kita yang kekurangan atau kesulitan yang mungkin akan merasa perasaan yang tidak enak ketika melihat kita memamerkan urusan dunia.
Selain itu, yang tidak kalah bahayanya adalah potensi pandangan hasad yang tentunya menjadi lebih besar.
Semoga Allah menyatukan kita semua di atas kebenaran dan kebaikan.
Ustadz amrullah akhadinta