POLIGAMI MEMBUAT MISKIN DAN MENDERITA?
Ada orang poligami, namun hidupnya tambah menderita. Isteri dan anak-anaknya hidupnya sungguh sangat memprihatinkan. Penderitaan dan kesengsaraan menghiasi hari-harinya.
Kok bisa demikian, padahal Allah Ta'ala telah menjanjikan kecukupan harta bagi orang yang menikah?
Masalahnya adalah di niat awal menikah atau poligami. Kalau niatnya hanya untuk berenang-senang dan melampiaskan syahwat semata, maka Allah Ta'ala tidak akan menurunkan pertolongan dan memberikan kecukupan harta kepadanya.
Namun jika niatnya menikah atau poligami dalam rangka mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya dalam hal nikah dan untuk bisa menundukkan pandangan serta menjaga kemaluan, niscaya Allah Ta'ala akan memberikan kekayaan dan kecukupan harta.
Berkata Al-'Allamah Asy-Syinqithi rahimahullah :
المتزوج الذي وعده الله بالغنى هو الذي يريد بتزويجه الإعانة على طاعة الله بغض البصر وحفظ الفرج. [ المصدر/ أضواء البيان 6 / 243 ]
"Orang yang menikah yang Allah janjikan dengan KEKAYAAN adalah orang yang dengan pernikahannya itu ingin membantunya dalam MENTAATI Allah dengan MENUNDUKKAN PANDANGAN dan MENJAGA KEMALUAN". (Adhwaa'ul Bayaan 6/243).
Berkata Ali ibnu Abu Talhah dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu:
رغبهم الله في التزويج، وأمر به الأحرار والعبيد، ووعدهم عليه الغنى، فقال: { إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ
Allah memberikan motivasi kepada mereka untuk menikah. Allah memerintahkan orang-orang yang merdeka dan budak-budak untuk menikah, dan Dia menjanjikan kepada mereka untuk memberikan KECUKUPAN. Untuk itu Allah Ta'ala berfirman: Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. (QS. An-Nur: 32). (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Abu Bakar As-Siddiq radhiyallahu anhu:
أطيعوا الله فيما أمركم به من النكاح، ينجز [لكم] ما وعدكم من الغنى، قال: { إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ }
Taatlah kalian kepada Allah dalam menjalankan apa yang Dia perintahkan kepada kalian dalam hal nikah, niscaya Dia akan memenuhi bagi kalian apa yang telah Dia janjikan kepada kalian, yaitu KECUKUPAN." Allah Ta'ala. telah berfirman: Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. (QS.An-Nur: 32). (Tafsir Ibnu Katsir).
Untuk itu perbaiki niat terlebih dahulu bagi yang mau poligami. Setelah itu beranikan diri untuk poligami. Dan ketahuilah, orang yang terbaik dari kaum muslimin adalah orang yang paling banyak isterinya.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhu berkata kepada Sa’id bin Jubair rahimahullah:
هَلْ تَزَوَّجْتَ؟ قُلْتُ: لَا, قَالَ: فَتَزَوَّجْ! فَإِنَّ خَيْرَ هَذِهِ الْأُمَّةِ أَكْثَرُهَا نِسَاءً
“Apakah kamu telah menikah?” Sa’id menjawab,”Belum,” lalu beliau berkata,”Menikahlah! Karena orang yang terbaik dari ummat ini adalah orang yang paling banyak isterinya.” [HR al Bukhari].
Ada yang berkata, "Antum beri contoh dulu poligami kang!" Saya katakan, "Berlomba-lombalah dalam kebaikan, jangan nunggu saya."
AFM
Copas dari berbagai sumber
✍️Ust Abu Fadhel - hafizuhullah ta'alah