Selasa, 07 Maret 2023

Memaafkan dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan

"Memaafkan dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan" 

  
     

Allah ta'ala mengutus Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam  adalah "Rahmat" bagi semesta Alam. 
Dalam hadits berikut ini,  sahabat Nabi Ubay bin ka'ab radhiyallahu anhu mengkisahkan:

لَمَّا كانَ يومُ أحدٍ ، أصيبَ منَ الأنصارِ أربعةٌ وستُّونَ رجلاً ، ومنَ المُهاجرينَ ستَّةٌ فيهم حمزةُ ، فمثَّلوا بِهم فقالتِ الأنصارُ لئن أصبنا منْهم يومًا مثلَ هذا لنربينَّ عليْهِم قالَ فلمَّا كانَ يومُ فتحِ مَكَّةَ فأنزلَ اللَّهُ تعالى (وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ) فقالَ رجلٌ لاَ قريشَ بعدَ اليومِ فقالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّه عليه وسلم كفُّوا عنِ القومِ إلاَّ أربعةً

الراوي : أبي بن كعب | المحدث : الألباني | المصدر : صحيح الترمذي
الصفحة أو الرقم: 3129 | خلاصة حكم المحدث : حسن صحيح الإسناد
https://dorar.net/hadith/sharh/35948

Saat perang Uhud (tahun 3 Hijriah dekat gunung Uhud),  64 para sahabat anshar terbunuh,  adapun sahabat muhajirin ada 6. Diantara mereka adalah Hamzah. Orang-orang musyrikin mencincang mereka (jasad mayat kaum muslimin). Maka berkatalah para sahabat Anshar: Jika suatu hari kita membunuh mereka seperti ini maka kita akan lebih dari apa yang mereka lakukan. Maka saat penaklukan kota Mekkah,  lalu Allah ta'ala menurunkan firmanNya :

{ وَإِنۡ عَاقَبۡتُمۡ فَعَاقِبُوا۟ بِمِثۡلِ مَا عُوقِبۡتُم بِهِۦۖ وَلَىِٕن صَبَرۡتُمۡ لَهُوَ خَیۡرࣱ لِّلصَّـٰبِرِینَ }
[Surat An-Nahl: 126]

"Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar."

Lalu seseorang berkata: "Tidak ada Quraisy setelah hari ini." (Menginginkan untuk menghancurkan mereka, yang demikian itu karena mereka mendengar Rasulullah mengabarkan bahwa barangsiapa melawan kaum muslimin di hari itu maka hendaklah dibunuh) 

(Namun Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kemudian memberikan keamanan terhadap mereka yang tidak melawan kaum muslimin). 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Tahanlah dari membunuh  kaum,  kecuali empat (orang)." (yaitu jangan membunuh orang-orang Quraisy kecuali empat orang) 

Dalam hadits riwayat lain,  Nabi bersabda, tentang empat orang:

 اقتُلوهم وإنْ وجَدتُموهم مُتعلِّقين بأستارِ الكعبةِ : عِكْرِمةَ بنَ أبي جهلٍ، وعبدَ اللهِ بنَ خطَلٍ، ومِقْيَسَ بنَ صُبابةَ، وعبدَ اللهِ بنَ سعدِ بنِ أبي السَّرْحِ"

"Bunuhlah mereka sekalipun bergantung pada kain Ka'bah,  yaitu: Ikrimah bin Abi Jahal,  Abdullah bin Qothol,  Mikyas bin Shubabah,  Abdullah bin Sa'ad bin Abi as sarhi."

Adapun kisah mereka berempat: 

1. Abdullah bin Qothol, dia didapati bergantung pada kain Ka'bah,  lalu sahabat Nabi Said bin Quraits dan Ammar bin Yasir berlomba untuk membunuhnya,  Said berhasil mendahului Ammar. Dia lebih muda. Maka dia yang berhasil terlebih dahulu membunuh. 

2.   Mikyas bin Shubabah, orang-orang  mendapatinya di pasar,  lalu mereka membunuhnya. 

3.  Ikrimah bin Abi Jahal,  menyeberangi laut menaiki kapal, lalu angin topan menimpa kapal itu,  lalu para penumpang berkata : "Hendaklah kalian ikhlas kepada Allah,  karena berhala kalian tidak berfaedah sedikitpun menyelamatkan kalian disini."

Lalu Ikrimah berkata,  jika tidak menyelamatkan aku dilautan kecuali ikhlas kepada Allah, maka demikian pula tidaklah selainNya menyelamatkanku di daratan. Ya Allah,  aku berjanji padaMu,  jika Engkau menyelamatkan aku,  maka aku akan mendatangi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, hingga aku letakkan tanganku ditangannya. Aku akan mendapati nabi Muhammad sebagai seorang pemaaf dan mulia. Lalu dia menemui Nabi dan masuk Islam. 

4. Abdullah bin Sa'ad bin Abi as sarhi,  dia bersembunyi di Utsman bin Affan.  Saat, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyeru masyarakat Makkah untuk baiat kepada beliau,  Utsman membawanya menghadap beliau. Dia berkata : "Wahai Rasulullah,  baiatlah (terimalah baiat)  Abdullah bin sa'ad." lalu Nabi shallallahu alaihi wasallam melihatnya tiga kali. Beliau enggan,  hingga ketiga kalinya akhirnya beliau membaiatnya. 

Lalu beliau menghadap kearah para sahabat beliau,  dan bersabda : "Tidakkah ada diantara kalian seorang yang berakal,  berdiri di Abdullah bin abi as- sarh,  dimana dia melihatku tidak membaiatnya,  lalu dia membunuhnya?"

Mereka menjawab : "Kami tidak mengetahui wahai Rasulullah,  apa yang ada dalam hatimu. Tidakkah engkau berisyarat kepada kami dengan dua matamu?" Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Sesungguhnya tidak sepatutnya bagi seorang Nabi berkhianat kedua matanya (yaitu menyembunyikan apa yang ada dalam hatinya, tidak menampakkan."

https://makalahku.wordpress.com/2023/03/07/memaafkan-dan-tidak-membalas-kejahatan-dengan-kejahatan/

 ***
@hsn