Kamis, 07 April 2022

Sebagai contoh bagaimana Ahlus-Sunnah menetapkan akidah dengan fitrah adalah fitrah manusia yang menunjukkan bahwa Allah berada di atas. Hal ini terbukti dengan naluri manusia ketika berdoa selalu menghadapkan hatinya ke atas.

Sebagai contoh bagaimana Ahlus-Sunnah menetapkan akidah dengan fitrah adalah fitrah manusia yang menunjukkan bahwa Allah berada di atas. Hal ini terbukti dengan naluri manusia ketika berdoa selalu menghadapkan hatinya ke atas.

Diceritakan oleh Syekh Muhammad bin Thahir Al-Maqdisi bahwa Syekh Abu Ja’far Al-Hamadzani hadir di majelis Abul Ma’ali Al-Juwaini, seorang ulama yang mengingkari Sifat Uluww (bahwa Allah berada di atas). 

Ketika sedang berkhotbah, beliau berkata, “Allah ada sebelum Arsy ada dan sekarang pun Allah berada di tempatnya dahulu (bermaksud mengingkari bahwa Allah ada di langit)."

Abu Ja’far Al-Hamadzani pun berkata, “Wahai Ustadz, tolong beritahukan kepada kami tentang fitrah dalam hati kami bahwa tidak ada seorang yang berakal pun yang berkata, 'Ya Allah' kecuali mendapatkan hatinya menghadap ke atas; tidak menghadap ke kanan ataupun ke kiri. Bagaimana kita menghilangkan hal ini dari hati kita?"

Mendengar hal ini Imam Juwaini pun menampar pipinya sendiri dan turun dari mimbar seraya mengatakan, "Hamadzani telah membingungkanku, Hamadzani telah membingungkanku."

Dinukil oleh Ibnu Abil Izz dalam "Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah", hlm. 46.

Ringkasan tulisan Abu Hisyam Assalemi dengan sedikit penyuntingan

Tautan Telegram untuk mengunduh tulisan Dr. As-Sa'id Subhi: https://t.me/said_esawi/1017