Apakah boleh seorang bergembira jika ada orang zhalim atau perusak Agama mati atau tertimpa kemelaratan?
Boleh, dan hal seperti itu telah ada contohnya di era Salaf. Dalam kitab Thabaqāt Al-Kubrā karya Imam Ibnu Sa'd disebutkan bahwa;
Alfaqīh Hammad bin Abi Sulaiman yg merupakan murid dari Ulama Sepuh Tabi'in Ibrahim Annakha'i, Beliau (Hammad) pernah berkata; "Aku kabarkan kepada Ibrahim tentang matinya Si Hajjaj, maka Beliau pun sujud.
Hammad juga berkata; "Sebelumnya aku tidak pernah melihat seorang pun menangis karena gembira sampai akhirnya aku melihat Ibrahim (Annakha'i) menangis karena gembira."
Ustadz musamulyadi luqman