Seorang teman ana di pulau jawa pernah curhat..
Ia keluar dari sebuah SDIT di Bekasi karena merasa tidak dihargai seperti gaji kecil tidak wajar dan kurang diperhatikan karena hanya mengajar tahfizh al quran dan tidak punya titel sarjana.
Padahal teman ana ini seorang hafizh 30 juz mutqin baik bacaan dan hafalannya.
Ana langsung bercandain aja :
"Salah antum ngapain juga seorang hafizh 30 juz ngajar di SDIT..
Jangan salahkan mereka jika mereka gak menghargai antum,
Jika mau dihargai mengajarlah di pondok tahfizh, in sya Allah antum lebih dihargai, antum hanya akan dihargai dengan benar jika antum berada di lingkungan yang tepat.
Jangan pernah tinggal dan bekerja di tempat yg tidak tepat kemudian minta dihargai..
Mereka yg mengetahui nilai antum akan selalu menghargai antum.
Akhirnya beliau bilang:
"iya juga ya"
Ahli hikmah berkata :
كُلُّنَا اَشْخَاصٌ عَادِيٌّ فِي نَظْرِ مَنْ لاَ يَعْرِفُنَا
Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ رَائِعُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَفْهَمُنَا
Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مُمَيِّزُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يُحِبُّنَا
Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita.
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مَغْرُوْرُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْسُدُنَا
Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian terhadap kita.
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ سَيِّئُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْقِدُ عَلَيْنَا
Kita adalah orang-orang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri akan kita.
لِكُلِّ شَخْصٍ نَظْرَتُهُ، فَلاَ تَتْعَبْ نَفْسَكَ لِتُحْسِنَ عِنْدَ الآخَرِيْنَ
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing, maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik di mata orang lain.
يَكْفِيْكَ رِضَا اللّٰهُ عَنْكَ ، رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَك
Cukuplah dengan ridha Allah bagi kita, sungguh mencari ridha manusia adalah tujuan yang takkan pernah tergapai.
وَرِضَا اللّٰهُ غَايَةٌ لاَ تُتْرَك ، فَاتْرُكْ مَا لاَ يُدْرَكْ ، وَاَدْرِكْ مَا لاَ يُتْرَكْ
Sedangkan ridho Allah, tujuan yang pasti sampai, maka tinggalkan segala upaya mencari keridhaan manusia, dan fokus saja pada ridha Allah .
Ayahnya mualim