Senin, 11 April 2022

Rawatlah Keamanan Negeri & Jangan Merusaknya

Rawatlah Keamanan Negeri & Jangan Merusaknya

Abu Ubaidah As Sidawi

(Ringkasan Khutbah Jumat,  5 Ramadhan
Di Masjid Al Ihsan,  Gresik)

1. Keutamaan Puasa
Rasulullah pernah memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan tibanya bulan Ramadhan. Dari Abu Hurairoh bahwasanya Nabi bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Alloh mewajibkan puasa atas kalian di dalamnya. Pada bulan ini dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu setan-setan. Di dalam bulan ini ada sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tercegah dari kebaikannya, maka sungguh dia tercegah untuk mendapatkannya. (HR.Ahmad 12/59, Nasai 4/129. Syaikh al-Albani berkata: "Hadits Shahih Lighairih". Lihat Shahih at-Targhib 1/490, Tamamul Minnah hal.395 keduanya oleh al-Albani).
Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaiknya untuk memperbanyak amal shalih sebagai bekal akherat kita. 

2. Hakekat Puasa
Puasa bagi kebanyakan orang tak lebih dari sekedar menahan diri dari makan dan minum semata. Inilah puasa orang level awam. 
Namun bagi orang yang level tinggi,  puasa yg sesungguhnya lebih dari itu,  yaitu menahan seluruh anggota tubuh dari dosa dan kemaksiatan. 

عن أبي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :  ليس الصيام من الأكل والشرب، إنما الصيام من اللغو والرفث.

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: "Bukanlah puasa itu dari makan dan minum,  tetapi puasa sesungguhnya adalah menahan diri dari ucapan kotor dan sia-sia". (HR. Ibnu Khuzaimah,  Ibnu Hibban dan dishahihkan Al Hakim dan al Albani dalam Shahih Targhib wa Tarhib: 1082)

قَالَ جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ : إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ ، وَبَصَرُكَ ، وَلِسَانُكَ عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَحَارِمِ ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ ، وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ ، وَلَا تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَصَوْمِكَ سَوَاءً

Sahabat Jabir bin Abdillah berkata: "Jika engkau berpuasa,  maka berpuasalah pendengaranmu dan pandanganmu serta lisanmu dari dusta dan dosa. 
Janganlah menyakiti pembantu.  Hendaknya dirimu tenang dan berwibawa saat puasa.  Dan jangan jadikan hari puasamu dan hari tidak puasamu sama saja". (Al Mushonnaf kry Ibnu Abi Syaibah: 8973)

3. Mahalnya Darah
Di bulan puasa ini kita diajarkan untuk ngegas dan ngerem. Ngegas dalam amal kebaikan dan Ngerem dari keharaman yang diantaranya adalah dari pertumpahan darah. 
 Imam Syathibi berkata dalam Al Muwafaqot 1/31: "Seluruh umat, bahkan semua agama bersepakat bahwa syari'at itu diletakkan guna menjaga lima kebutuhan pokok, yaitu agama, nyawa, kehormatan, harta dan nasab". 

 فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا

"Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian haram atas kalian seperti haramnya hari ini, di bulan ini, di negeri ini".  (HR.  Muslim 3009)

Oleh karenanya,  pembunuhan dalam Islam merupakan dosa besar bahkan paling besar setelah dosa syirik. Ingatlah sabda Nabi Muhammad :
 
لَزَوَالُ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللهِ مِنْ قَتْلِ الْمُسْلِمِ بِغَيْرِ حَقٍّ

"Hilangnya dunia beserta isinya sungguh lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim dengan tidak benar". (HR. Ibnu Majah (2668), Tirmidzi (1395), Nasai (3998) dengan sanad shohih).
       Nabi pernah mengabarkan bahwa orang yg dibunuh nanti di hari kiamat akan membawa kepalanya dan kepala pembunuh sembari urat lehernya bersimbah darah,  mengadu kepada pemilik arsy: ini adalah pembunuhku.  Lalu Allah mengatakan kepada pembunuh: celaka dirimu dan menyeretnya ke neraka. (HR.  Ath Thobroni dalam Al Kabir dan dishahihkan al Albani dalam As Shahihah: 2697)

Sahabat Utsman bin Affan tatkala dikepung oleh para pemberontak,  Abu Hurairah mengatakan kepadanya: Apakah kita lawan mereka? . Beliau menjawab: "Sesungguhnya jika kamu membunuh satu nyawa mereka berarti kamu membunuh semua nyawa manusia". (Diriwayatkan Said bin Manshur dan dishahihkan oleh Syeikh Shalih Al 'Ushoimi dalam Al Ghurar Min Mauqufil Atsar) 

Maka hendaknya semuanya untuk mengerem diri dari pertumpahan darah baik penguasa maupun rakyat,  apalagi sekarang kita di bulan puasa. 

4. Nikmat Keamanan,  Jangan merusaknya

Tidak ragu lagi bahwa keamanan merupakan kenikmatan besar dan kebutuhan primer bagi pribadi, masyarakat dan negara, bahkan keamanan bagi manusia lebih penting daripada kebutuhan pangan. 
Oleh karenanya, Nabi Ibrahim dalam do'anya lebih mendahulukan keamanan daripada pangan. 

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian". (QS. Al-Baqarah: 126)
 Nabi bersabda:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِيْ سِرْبِهِ، مُعَافَى فِيْ جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوْتُ يَوْمِهِ، فَكَأنَّمَا حِيْزَتْ لَهُ الدُّنْيَا 

"Barangsiapa yang hidup secara aman perjalanannya, sehat badannya, memiliki makanan setiap harinya, maka seakan-akan terkumpul padanya nikmat dunia". 

Perhatikanlah, bagaimana keamanan lebih didahulukan daripada kebutuhan pangan, sebab mungkinkah seorang akan merasakan lezatnya makanana bila dia diselimuti oleh ketakutan dan kecemasan?!!. 

Maka tidak halal bagi seorang untuk mengusik keamanan yang sudah berjalan. nabi bersabda:

لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا

"Tidak halal bagi seorang muslim untuk menakuti saudara muslim lainnya". (HR. Abu Dawud 5004 dan Ahmad 23064 dengan sanad shohih, dishahihkan al-Albani dalam Ghoyatul Marom 447).

Nabi juga bersabda:

مَنْ أَشَارَ إِلَى أَخِيهِ بِحَدِيدَةٍ فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تَلْعَنُهُ حَتَّى وَإِنْ كَانَ أَخَاهُ لأَبِيهِ وَأُمِّه

Barangsiapa yang mengisyaratkan kepada saudaranya dengan besi maka Malaikat akan melaknatnya sehingga dia meninggalkannya, sekalipun saudara satu bapak dan ibunya. (HR.  Muslim: 2616)

 Aduhai, kalau mengisyaratkan dengan senjata saja tidak boleh, maka bagaimana kiranya dengan yg lbh besar dari itu?!! Fikirkanlah!

Khutbah kedua

Doa adalah kunci semua kebaikan di dunia dan akherat, sebagaimana dikatakan oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Al Washiyyatul Shughro hlm.  42.

Muthorrif bin Abdillah Asy Syikhir berkata:
"Saya merenungi tentang sumber kebaikan,  ternyata kebaikan itu banyak,  ada sholat dan puasa,  ternyata semuanya di tangan Allah,  dan engkau tidak mungkin meraih apa yg di sisi Allah kecuali dg meminta kepadaNya.  Dari situlah aku faham bahwa sumber kebaikan adalah doa". (Az-Zuhud: 1330 kry Ahmad) 

Dan termasuk keberkahan bulan Romadhan, Alloh memuliakan kita semua dengan jaminan terkabulkannya doa. 
Keadaan berpuasa merupakan saat-saat waktu terkabulkannya doa. 
Hal ini diisyaratkan oleh Allah dalam Al Quran ketika menjelaskan hukum2 puasa:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يرشدون

 Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS.  Al Baqoroh: 186)

Imam Ibnu Katsir berkomentar mengenai ayat ini:

وفي ذكره تعالى هذه الآية الباعثة على الدعاء، متخللة بين أحكام الصيام، إرشاد إلى الإجتهاد في الدعاء عند إكمال العدة، بل وعند كل فطر،

"Penyebutan ayat ini yang berisi anjuran berdoa di tengah2 hukum tentang puasa,  memberikan petunjuk agar bersemangat berdoa usai puasa, bahkan setiap berbuka".

Lebih tegas lagi,  Rosululloh bersabda:

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ : دَعْوَةُ الوَالِدِ وَ دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَ دَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

Tiga do’a yang tidak tertolak; do’a orang tua, do’a orang yang puasa dan do’a orang musafir (bepergian). (HR. Al-Baihaqi 3/345 dll. Dicantumkan oleh oleh al-Albani dalam Ash-Shahihah no.1797)

Maka pergunakanlah kesempatan berharga ini untuk banyak doa dengan penuh menghadirkan hati dan kemantapan. Janganlah sia-siakan waktu istimewa ini dengan hal-hal yang tiada guna, lebih-lebih saat akan berbuka puasa. 

Dan secara khusus saya menghimbau kepada semuanya mari kita banyak berdoa kepada Allah di hari2 ini agar Allah menjaga stabilitas keamanan negeri ini dari segala fitnah dan kekacauan.
Dan tidak lupa mari kita berdoa kpd Allah agar memberikan kepada kita pemimpin yang amanah dan adil untuk negeri kita.  
Optimislah dan jangan pesimis.  
Orang yang yang merugi di bulan ini adalah adalah orang yang tidak yakin kalau doanya akan dikabulkan Allah dan tidak yakin dosanya akan diampuni Allah, karena sejatinya dia telah berburuk sangka kepada Allah.