Sabtu, 02 April 2022

BAGAIMANA HUKUM JIKALAU SEORANG MEMULAI PUASA DI ARAB SAUDI KEMUDIAN PULANG KE INDONESIA DAN MENDAPATI BAHWA AWAL RAMADHAN DI INDONESIA BERBEDA DENGAN ARAB SAUDI (TERLAMBAT), KEMUDIAN JUMLAH PUASA DI INDONESIA 30 HARI, APAKAH IA BERPUASA 31 HARI?

BAGAIMANA HUKUM JIKALAU SEORANG MEMULAI PUASA DI ARAB SAUDI KEMUDIAN PULANG KE INDONESIA DAN MENDAPATI BAHWA AWAL RAMADHAN DI INDONESIA BERBEDA DENGAN ARAB SAUDI (TERLAMBAT), KEMUDIAN JUMLAH PUASA DI INDONESIA 30 HARI, APAKAH IA BERPUASA 31 HARI? 

al Imam Ibnu Baz menjawab pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan diatas, beliau menjawab:

" إذا صمتم في السعودية أو غيرها ثم صمتم بقية الشهر في بلادكم فأفطروا بإفطارهم ، ولو زاد ذلك على ثلاثين يوماً ، لقول النبي صلى الله عليه وسلم : (الصوم يوم تصومون ، والفطر يوم تفطرون ) لكن إن لم تكملوا الشهر تسعة وعشرين يوما فعليكم إكمال ذلك ، لأن الشهر لا ينقص عن تسع وعشرين " انتهى

"Apabila kalian berpuasa di Arab Saudi atau selainnya kemudian kalian melanjutkan puasa tersebut di negri asal kalian, maka berhari raya lah dengan hari raya mereka (mengikuti pemerintah -Pent), walaupun bertambah jumlah puasa menjadi 31 hari. Hal ini berdasarkan sabda Nabi ﷺ :  “Hari berpuasa adalah pada hari dimana kalian semua berpuasa. Hari fitri adalah pada hari dimana kalian semua melakukan hari raya”. Akan tetapi apabila kalian tidak menyempurnakan bilangan bulan menjadi 29 hari (Semisal jamaah Indonesia yang berhari raya di Arab Saudi sedang awal puasa di Indonesia berbeda / terlambat 1 hari dari Arab Saudi dan jumlah puasa di Arab Saudi 29 hari- Pent), maka kalian musti menyempurnakan bulan tersebut (mengqadha’ puasa- Pent) . Karena bulan (Hijriyah) tidak kurang dari 29 hari”

📚 Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 15/155
Ustadz yami cahyanto