Selasa, 04 Januari 2022

HASAD ANTARA DU'AT

HASAD ANTARA DU'AT

Di dalam liqo' maftuh dan penutupan daurah pagi ini, datang pertanyaan kepada Syaikh Abdurrazzaq hafidzahullah: "Di antara hal yang merusak hubungan para du'at adalah munculnya hasad antara mereka, apa yang anda nasihatkan bagi kami? "

Maka Syaikh hafidzahullah menjawab: " Hasad (dengki)  merupakan musibah, dan imam (pemimpin) orang-orang hasad adalah Iblis.  Setiap pendengki, maka contoh mereka adalah Iblis. Allah telah menyebutkan di dalam Al-Qur'an tentang hasadnya Iblis kepada Adam 'alaihissalam dan hasadnya Yahudi kepada orang-orang beriman. 

Hasad adalah berharap hilangnya nikmat dari seseorang. Sehingga para ulama mengatakan: "Orang yang hasad adalah musuh atas nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya."

Hasad ini bertingkat-tingkat keadaannya, diantaranya:
1. Sekedar mengharapkan hilangnya nikmat dari seseorang
2. Benci akan nikmat yang Allah berikan bagi saudaranya atau 
3. Berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut dari orang lain

Hasad adalah sifat yang tercela, hendaknya bagi setiap muslim mendoakan keberkahan bagi saudaranya yang mendapat nikmat. Para ulama memperumpamakan hasad dengan api. Seseorang tidak boleh mengharapkan hilangnya nikmat yang Allah berikan bagi saudaranya. Contohnya, ada seseorang penuntut ilmu yang unggul dibandingkan yang lain, ia memiliki hafalan yang lebih baik, maka tatkala seseorang berharap nikmat tersebut hilang dari saudaranya inilah yang dinamakan hasad. Adapun jika ia berharap agar nikmat yang ada pada saudaranya berupa ilmu juga ada pada dirinya, hal ini tidaklah mengapa. 

Hasad ini tercela bagi kaum muslimin secara umum, adapun bagi penuntut ilmu dan para du'at tentu lebih tercela lantaran mereka telah memiliki ilmu dalam masalah ini.

Akhukum Noviyardi Amarullah Tarmizi
Jami' Abu Darda, 27-4-1440 H / 4-1-2019