Senin, 10 Januari 2022

Ringkasan Muqaddimah Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ruhaily hafizhahullah dalam Daurah Syar'iyyah 6 Ma'had Imam Bukhari Solo, Senin 11 Jumadal Ula 1441 H / 6 Jan 2020

بسم الله الحمد إلا والصلاة والسلام على رسول الله وبعد

Ringkasan Muqaddimah Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ruhaily hafizhahullah dalam Daurah Syar'iyyah 6 Ma'had Imam Bukhari Solo, Senin 11 Jumadal Ula 1441 H / 6 Jan 2020

✒ Umat ini menjadi target sasaran untuk dirusak aqidah, manhaj, dan moralnya. Musuh-musuh Islam dengan pengalaman panjang mereka, mendapati bahwa mereka tidak akan bisa menang atas Islam dengan senjata-senjata yang mematikan dan perang yang menumpahkan darah. 

Begitu juga kaum orientalis, mereka mempelajari Al-Quran dan Sunnah dan buku-buku para ulama dalam kurun waktu yang lama untuk mengenal Islam dan untuk mengetahui bagaimana mengalahkan Islam. Mereka mempunyai makar yang besar untuk menghancurkan Islam.

Karena itu, mereka tidak memerangi umat ini dengan senjata namun dengan memerangi akidah, manhaj dan pola fikir kaum muslimin. Mereka memulai dengan memberikan keragu-raguan dalam akidah dan agama mereka  
1. Dengan menyebarkan syubhat-syubhat di berbagai media 
2. Dengan menguatkan ahli bid’ah, shufi, khawarij dan kelompok-kelompok menyimpang lainnya. Semua itu guna menghancurkan Islam yang haq.

✒ Saat ini, banyak kaum muslimin yang menyerukan kebebasan dalam berakidah dan berkepribadian, mengambil metode orang-orang kafir di timur dan di barat karena mereka menyangka bahwa kemunduran kaum muslimin disebabkan oleh akidah dan agama mereka, dan kemajuan orang-orang kafir itu disebabkan karena metode beragama dan akidah mereka yang lurus. Dan ini adalah sebesar-besar talbis (kerancuan pola fikir). 

✒ Kelemahan kaum muslimin adalah karena kelemahan mereka dalam berpegang teguh dengan agama dan akidah, bukan karena cacat yang terdapat dalam akidah dan agama mereka. Sedangkan kekuatan orang-orang kafir didapat dengan mengerahkan segala kekuatan mereka untuk mendapatkan yang mereka inginkan dari kemajuan industri, tekhnologi dsb. Dan Allah azza wa jalla telah menetapkan dengan hikmah dan sunnah kauniyah-Nya, bahwa barang siapa yang mengerahkan segala kemampuannya untuk suatu urusan, maka Allah akan memberikan taufik kepadanya. Sebagaimana dalam hadits 

كل ميسر لما خلق له

“Setiap orang akan dimudahkan untuk memdapatkan apa yang diciptakan untuknya.” (HR. Bukhari Muslim)

Meski demikian mereka adalah sesesat-sesat manusia bahkan menyesatkan manusia dalam akidah dan agama mereka. 

Dan Allah menguji kaum muslim di setiap masanya dengan beragam ujian agar nampak orang-orang yang kokoh di atas agamanya dan mendapatkan kesuksesan di sisi Allah di dunia dan akhirat dan nampak pula orang-orang yang binasa dengan sebab propaganda-propaganda sesat.

✒ Tidak ada jalan keluar bagi kaum muslimin dari fitnah ini kecuali dengan kembali kepada agama yang haq. Dan tidak akan mungkin kita bisa kembali ke agama yang haq kecuali dengan memahaminya. Kembalinya kita kepada agama bukanlah dengan angan-angan bukan dengan yel-yel, syiar2, dan demo2, dan klaim2 semata. Namun kembalinya kita ke agama adalah dengan bersusngguh-sungguh dalam beragama, dengan mempelajari apa yang disayariatkan, perintah maupun larangan untuk diikuti dan diamalkan baik secara akidah, ibadah maupun prilaku. 

✒ Tidak ada yang lebih berat bagi musuh-musuh Islam dari pada ulama. Begitu juga bagi syetan. Ibnu Abbas radhiyallah anhuma mengatakan ttg dirinya : 
“Aku tidak mengetahui seseorang yang kematiannya disukai oleh syetan daripada diriku.” Karena Syetan menyebarkan kesesatannya di muka bumi, lalu dihalangi oleh ilmu ini.

Begitulah para ulama lebih berat bagi syetan dibandingkan yang lainnya. Dan para ulama juga menjadi batu sandungan terbesar bagi musuh-musuh Islam.

Karena itu, syetan berbuat makar terhadap umat ini dengan berusaha memalingkan manusia dari ulama. Begitu juga musuh-musuh Islam dengan merusak citra para ulama. Mereka mengetahui apabila ulama mereka telah tiada kaum muslimin sangat mudah untuk ditunggangi sesuka mereka.

✒ Maka hendaknya para penuntut ilmu berusaha untuk menjadi ulama dan pemimpin umat. Sebab inilah sebaik-baik kekuatan yang kita siapkan untuk menghadapi musuh-musuh Islam.

Umat ini tidak akan dikalahkan selama ada para ulama yang tulus yang berdakwah ilallah. Karena mereka adalah orang-orang yang menegakkan perintah Allah dan mengajak kepada agama Allah, menolong agama-Nya. 

✒ Allah menjamin untuk memberikan pertolongan bagi yang menolong agama-Nya. Allah berfirman :

إن تنصروا الله ينصركم

“Jika engkau menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kalian.“ (QS. Muhammad : 7)

Kaum muslimin tidak ragu sedikitpun dengan kebenaran wahyu Allah, bahwa Allah akan memberikan pertolongan kepada mereka. Namun pertolongan tersebut ada syaratnya. Jika pertolongan Allah tidak terwujud, itu dikarenakan tidak terpenuhi syaratnya, yaitu menolong agama Allah. Artinya jika engkau tidak menolong agama Allah maka Allah tidak akan menolongmu.

✒ Pertolongan Allah dapat diwujudkan :
1. Menyebarkan akidah shahihah
2. Berjihad di jalan Allah menghadapi musuh-musuh Allah.
3. Menegakkan syariat Allah di tengah-tengah umat baik secara akidah, ibadah dan perilaku.

Maka tidak ada jalan bagi umat kecuali dengan berpegang kepada agama Allah. Dan kita merealisasikan pertolongan Allah dengan mempersiapkan para penuntut ilmu untuk menjadi ulama yang kokoh dalam keilmuannya yang mengetahui bahaya yang datang dan mencegahnya agar tidak menimpa umat. Membimbing umat kepada akidah, ibadah, dan akhlaknya, menolong agama Allah. Apabila umat menolong agama Allah, maka Allah akan menolong mereka.

Inilah target besar yang kita arahkan umat ini kesana yaitu menyiapkan ulama dan pemimpin umat yang membimbing umat untuk menegakkan kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallhu alaihi wa sallam dan mengikuti jalannya salaf shalih

✒ Banyaknya terjadi perselisihan di tengah kaum muslimin dengan beragam macam perselisihan dan perbedaan tingkatannya. Ada khilaf dalam tauhid asma wa sifat, khilaf dalam tauhid ibadah, khilaf dalam mutaba’ah (mengikuti Rasul), khilaf dalam akhlaq dan perilaku, yang tidak bisa disamakan derajatnya.

Khilaf yang terjadi antara ulama dalam memahami dalil tidak seperti khilaf yang terjadi dalam masalah prinsip ahlu sunnah.
Maka jika masalah ini tidak diberikan batasan-batasannya, umat akan berada dalam ketidakjelasan, tidak bisa membedakan antara musuh dg teman, muslim dgn kafir, ahlu sunnah dgn ahli bid’ah.

Berangkat dari hal inilah tema untuk dauroh ini diambil  

Yaitu Mengenal Bid’ah wa Ahli Bid’ah

✒ Mengenal bid’ah dan ahlinya sangat penting sekali untuk memperbaiki kondisi umat. Karena agama ini dibangun atas dua asas : 
1. Tauhidullah dan mengikhlaskan Ibadah hanya kepada Allah
2. Tajridul Mutaba’ah li Rasulilllah shallallahu alaihi wa sallam (Menjadikan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai satu-satunya panutan).
Inilah makna syahadat laa ilaaha illah dan Muhammad Rasulullah yang dengannya sesorang masuk ke dalam Islam. Dan merupakan sumber pertikaian antara nabi dan orang-orang yang meenentangnya. 

✒ Ujian terbesar yang menimpa umat ini adalah dalam dua hal ini. Kesyirikan yang makin berkembang dan berinovasi. Begitu juga dengan bid’ah meskipun mereka tidak menyebutnya kesyirikan dan kebid’ahan.

✒ Bid’ah dan ahli bid’ah adalah bab penting di zaman sekarang yang wajib untuk diketahui agar dapat mengetahui mana sunniy dan mana bid’iy (ahli bid’ah). 
Sunniy (pengikut Sunnah) dan Bid’iy (pengekor Bid'ah) adalah istilah syariat seperti halnya shalat, zakat, haji dan lainnya, yang tidak mungkin dikerjakan kecuali setelah mengetahui hakikatnya. Kita tidak bisa mengetahui apa itu Sunnah kecuali kita mengerti apa itu bid’ah.

Mengenal bid’ah adalah bagian dari mempelajari Sunnah. Sebagaimana mengetahui syirik merupakan bagian dari mengenal Tauhid. 

✒ Terjadinya pertikaian antara umat khususnya antara ahli sunnah di zaman ini, sebab terbesarnya karena kebodohan terhadap hakikat bid’ah. Banyaknya terjadi penyimpangan meski pada orang2 yang mengaku ahlu sunnah dikarenakan kebodohan terhadap hal ini. 
Banyak syubhat yang beredar seputar bid’ah dan ahli bid’ah yang tidak mungkin dihilangkan kecuali dengan mengenal Sunnah dan ahlinya, mengenal bid’ah dan macam-macamnya. Apa hakikat perselisihan yang terjadi antara ulama terdahulu dalam ta’wil shifat, tawassul, tabarruk dsb dan bagaimana sikap umat terhadap perselisihan ini, itu semua akan dipelajari dalam dauroh ini dari kitab beliau "Aqidah Ahli Sunnah fil Bid'ah wa Tabdi'".

🖋 Ridwan Abu Raihana.

Hotel Syariah Solo, 13 Jumadal Ula 1441/8 Jan 2020.