Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah. Dan Ilmu adalah asas untuk menjadikan seorang hamba itu menjadi pembuka kebaikan.
Maka seseorang yang tak memiliki ilmu yang bermanfaat bagaimana bisa dirinya membedakan mana kunci-kunci kebaikan dan mana kunci-kunci keburukan. Bagaimana pula seseorang bisa membedakan mana Sunnah mana Bid’ah.
Bagaimana bisa seseorang membedakan mana petunjuk dan mana kesesatan. Bagaimana bisa dia berhati-hati dari kebatilan sedangkan dia tak mengerti kebatilan itu apa.
Maka terdapat ungkapan yang menarik
“Bagaimana seseorang bisa berhati-hati dari sesuatu yang dia sendiri tak tahu dari apa harus berhati-hati?”
Kaifa Takunu Miftahan Lilkhair hal. 18