Minggu, 30 Januari 2022

Syaikh al Allamah Ibnu Utsaimin berkata:“Lalu ketahuilah! Bahwa apabila seseorang mencaci saudaranya yang melakukan dosa, maka kebanyakan yang terjadi adalah ia juga akan melakukan dosa yang sama

Diantara tulisan indah yang pernah kubaca ialah:

Diantara bentuk perbuatan hina dan rendah adalah mencaci dan mengungkit dosa seseorang yang telah bertaubat. Sungguh, apabila seseorang telah bertaubat, maka Allah akan menghilangkan keburukannya dan menggantikan keburukan tersebut dengan kebaikan. Perhatikanlah ketika salah seorang shahabat Nabi ﷺ menyifati seorang lelaki yang telah bertaubat dan dirajam karena melakukan dosa zina dengan menyebutnya sebagai al Khabits (yang keji/ kotor), maka Rasulullah ﷺ bersabda:

لَهُوَ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Sungguh di sisi Allah ia (lelaki yang dirajam -pent) lebih harum dari minyak kesturi."

📚 Isnad hadits ini Hasan. Diriwayatkan oleh Abu Daud 4435

Syaikh al Allamah Ibnu Utsaimin berkata:

“Lalu ketahuilah! Bahwa apabila seseorang mencaci saudaranya yang melakukan dosa, maka kebanyakan yang terjadi adalah ia juga akan melakukan dosa yang sama. Disebutkan dalam sebuah Atsar:

من عيّر أخاه بذنب لم يمت حتى يعمله
“Barang siapa yang mencaci saudaranya karena dosa yang dilakukannya, maka ia tidak akan mati sampai ia melakukan dosa yang diperbuat oleh saudaranta tersebut”

✍🏻 Yami Amanda Cahyanto
Madinah an Nabawiyyah