Jumat, 03 Juli 2020

Tuduhan Terhadap Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnul Qayyim ( tauhid di bagi 3 )

Tuduhan Terhadap Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnul Qayyim 

Di antara sekian banyak  tuduhan-tuduhan yang di alamatkan kepada Ibnu Taimiyyah رحمه الله تعالى semisal di tuduh orang yang pertama kali membagi tauhid menjadi tiga  dan muridnya Ibnul Qayyim رحمه الله تعالى di tuduh seorang penganut aqidah Mujassimah.

Betulkah Ibnu Taimiyyah yang pertama sekali membagi tauhid menjadi tiga ?

Ini merupakan tuduhan yang tak berdasar atau dusta yang di nisbatkan kepada beliau.

Pembagian tauhid menjadi tiga itu sudah di singgung oleh ulama-ulama sebelum beliau.

Di antaranya:

Imam Ibnu Batthah رحمه الله تعالى meninggal 387 H. dalam kitabnya Al-Ibānah beliau menyebutkan tauhid terbagi tiga .

Imam Ibnu Manda رحمه الله تعالى yang meninggal 395 H .dalam Kitabnya Kitābu Tauhīd juga membagi tauhid menjadi tiga

Dan ulama-ulama yang lainny sebelum beliau (lihat القول السديد في الرد على من. أنكر تقسيم التوحيد للشيخ عبد الرزاق بن عبد المحسن البدر ).

Beliau حغظه الله تعالى  juga dalam bukunya itu menjawab dan membantah tuduhan-tuduhan yang di nisbatkan kepada Ibnu Taimiyyah dan murindnya Ibnu Qayyim  silahkan lihat kitab beliau di atas .

Dan tuduhan-tuduhan yang di lakukan oleh mereka belakangan ini terkadang memotong-motong qaul beliau atau menisbatkan qaul itu ke beliau secara dusta serta tidak menukil secara sempurna dan lain sebagainya.

Seperti ini juga yang di sebutkan  Syaikh Abdurazzaq حفظه الله تعالى  di dalam bukunya tersebut tentang tuduhan-tuduhannya.

Silahkan di baca buku beliau tersebut tuduhan-tuduhan yang di nisbatkan kepada Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnul Qayyim beserta bantahannya.

Di sebabkan karena kebencian dan hasad dan lain sebagainya terkadang sulit berlaku adil dan inshaf kepada orang lain yang beseberangan dengan kita lalu menempu cara-cara yang tidak baik demi melampiasksn nafsu hasad dan kedengiannya.

Sebagai penutup:

Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnul Qayyim bukanlah sosok yang ma'sum (tidak punya kesalahan ) jika keduanya tersalah itu hal wajar dan manusiawi demikian juga ulama-ulama yang lain.

Membela keduanya bukan berarti taqlid dan fanatik terhadap keduanya mamun kita membelanya karena keduanya di zhalimi dengan berbagai tuduhan-tuduhan dusta dari lisan-lisan keji yang tidak beradab tersebut.

Tuduhan-tuduhan terhadap beliau bukan saja di lakukan oleh generasi mereka belakangan ini tapi tuduhan-tuduhan tersebut sejak dulu dari orang yang berseberangan dengan beliau atau sezaman dengannya hingga beliau di penjara.

Adapun sekarang para penuduh  itu hanyalah warisan-warisan dan sisa-sia qaul yang terwarisi dari pendahulu mereka.

Mahabbakum Fillah Syamsu Rijal Al-Bhghisy

Kalau pembagian tauhid menjadi itu istilah muncul belakangan dari lisan para ulama kita adapun dalilnya banyak du antaranya 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

رَّبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبٰدَتِهِۦ  ۚ هَلْ تَعْلَمُ لَهُۥ سَمِيًّا
"(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?"
(QS. Maryam 19: Ayat 65)

Ayat di atas dalil oleh ulama kita membagi tauhid itu dan dalil-dalil yang lain