Kamis, 23 Juli 2020

BANTAHAN IMAM ABU HASAN AL ASYARI ‎رحمه الله تعالى ‏DAN SYAIKH ABDUL QODIR AL JILANI ‎رحمه الله تعالى ‏BAGI PARA PENGAGUNG AQAL dalam Aqidah YANG MENGINGKARI ALLAH ISTIWA DI ATAS ARASY DAN ALLAH TURUN KE LANGIT DUNIA DI ‎1/3 ‏MALAM.!

BANTAHAN IMAM ABU HASAN AL ASYARI رحمه الله تعالى DAN SYAIKH ABDUL QODIR AL JILANI رحمه الله تعالى BAGI PARA PENGAGUNG AQAL dalam Aqidah YANG MENGINGKARI ALLAH ISTIWA DI ATAS ARASY DAN ALLAH TURUN KE LANGIT DUNIA DI 1/3 MALAM.!

1. Imam Abu Hasan Al asyary menetapkan bagi Allah ta'ala sifat istawa di atas Arasy dan juga turun Kelangit Dunia di 1/3 malam dan tidak menyebutkan apakah waktu WITA, WIB, atau lainnya. Di muat dalam kitab beliau maqolat islamiyyin juz 1 hal 242 cet, daruttola'i kairo dan Al ibanah hal 82- 85. Cet darul atsar qairo. 
Beliau berkata dalam mengomentari Qs toha : 5 :

ولا تقدم بين يدي الله فى القول بل نقول استوى بلا كيف 
"Jangan lah menyelisihi Firman Allah dalam Aqidah, bahkan kita berkata:  istawa (Allah di atas arasy) tanpa membagaimanakannya". 

Dan beliau berkata berkaitan dengan TurunNya Allah ta'ala :

وانه ينزل الى السماء الدنيا كما جاء فى الحديث ولم يقولوا شيئا الا ما وجدوه فى الكتاب او ماجائت به الرواية عن رسول الله صلى الله 
عليه وسلم

" sungguh Allah Turun ke langit Dunia (di 1/3 malam) seperti yang di sebutkan dalam hadist, dan mereka ahlu sunnah tidak berkata sesuatu pun kecuali apa2 yang mereka dapatkan dalam Alqruan dan apa2 yang datang dengannya riwayat dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم "

. Maqolat islamiyyiin juz 1 hal 242 dan di al ibanah juga seperti itu, beliau berdalil bahwa istawanya Allah di atas arasy dgn QS GOFIR : 36-37 . 

 (37) وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا هَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَبْلُغُ الْأَسْبَابَ (36) 
أَسْبَابَ السَّمَاوَاتِ فَأَطَّلِعَ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ كَاذِبًا

“Dan berkatalah Fir’aun: “Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Rabb Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta”.

Kemudian imam al asyari berkata : 

فكذب فرعون نبى الله موسى عليه السلام فى قوله : إن الله سبحانه فوق السماوات 

"Maka firaun pun mendustai Nabiyullah musa AS dalam perkataan Nabi musa bahwa Allah ta'ala di atas langit. 

Kemudian beliau berkata : 

وقالت المعتزلة : ان الله استوى على عرشه بمعنى استولى 

" dan berkata mu'tazillah : bahwa Allah istawa di atas ArasNya ialah bermakna Istaula (menguasai) 

   Jadi Aqidah Allah di atas Arasy istawa ialah Aqidah Nabiyallahu musa As dan Aqidah mengingkari Allah istawa di atas Arasy ialah Aqidah Firaun mal'un dan mu'tazillah. 

2. Berkata syaikh abdul Qodir al jilani رحمه الله تعالى dalam kitabnya AL GUNYAH, hal 72 cet. Darul khoir Qairo mesir. 

وهو بائن من خلقه ولا يخلو من علمه مكان ولا يجوز وصفه بانه فى كل مكان  بل يقال : إنه فى السماء على العرش كما قال جل ثناءه (الرحمن على العرش استوى ) الخ 

" dan Dia terpisah dari mahluqNya dan tidk ada suatu tempat pun yang luput dari IlmuNya dan tidak boleh mensifati Allah bahwa Dia ADA DI MANA MANA, bahkan wajib mengimani : bahwa sesungguhnya Allah di langit di atas Arasy seperti yang di Firmankan Allah azza wa jalla :" Allah di atas Arasy istawa". Dst.. secara babar luas..!! 

Berkaitan dengan TURUNNYA ALLAH KE LANGIT DUNIA beliau berkata di hal 74 : 

وانه تعالى ينزل فى كل ليلة إلى سماء الدنيا كيف شاء وكما شاء.... الخ 

لا بمعنى نزول رحمته وثوابه على ما ادعته المعتزلة والأشعرية ... الخ..

"Dan sungguh Allah ta'ala Turun di setiap malam ke Langit Dunia seperti yang bagaimana Dia kehendaki dan seperti apa Dia kehendaki.. dst. ... bukan bermakna TURUN itu yaitu ROHMAT-NYA DAN PAHALA-NYA seperti apa yang di akui/ imani oleh orang2 MU'TAZILLAH dan ORANG ORANG ASY'ARIYYAH (mengaku pengikut imam asyary rh).  

  Maka dari kedua ulama yang amat mereka muliakan itu dan juga kami muliakan apakah perkataan ustadz idrus romli dan ust abdul somad  yang mengingkari Allah istawa dan turun kelangit dunia dengan memakai logika mereka  sama dengan kedua ulama itu ??!! Sama sekali tidak.!!

Sekarang tidk perlu baper, tinggal mau ikut siapa ?!! Mereka yang menjadikan akal di atas segalanya dan dalil naqel sebagai pelengkap saja, atau para ulama yang mulia yang menjadikan naqal sebagai Acuan.!!. Hidayah ada pada diri masing2 tinggal mau atau tidak.!
Ustadz Atori Husen