Mungkin kita semua pernah mendengar sebuah hadis yang menyebutkan tentang bagaimana gembiranya Allah Ta'ala dengan taubat seorang hamba. Rosulullah menggambarkan dengan perumpamaan yang sungguh menakjubkan. Yang mungkin kalau kita mencari perumpamaan lain untuk menggambarkan puncaknya kegembiraan seseorang tidak kita dapatkan yang lebih pas dari apa yang rosul ceritakan.
Rosul pun menyebutkan bahwa gembira Nya Allah melebihi kegembiraan yang dirasakan oleh orang dalam permisalan tersebut.
Ketika kita membaca hadis itu, tidakah terbesit dalam benak kita sebuah pertanyaan, kenapa Allah gembira dengan taubat seorang hamba dengan kegembiraan yang begitu agung nan mulia itu? Apa rahasianya?
Disini ada sebuah makna yang sangat mulia dan penting sekali, yang dijelaskan oleh Ibnul Qoyyim dalam madarijus salikin nya. Ibnul Qoyyim menyebutnya dengan Assirrul A'dhom (rahasia paling agung).
Saya mendengar dan membaca makna itu sambil bahagia dan terharu tiada tara. Saya pun menyesal, kenapa baru kali ini saya mendapatkannya. Saya pun membayangkan, bagaimana terhalangnya mereka yang mentakwil sifat sifat Allah dari makna agung nan mulia ini.
Benar saja, setelah Ibnul Qoyyim menyebutkan makna itu dan menjelaskannya. Beliau pun mewanti wanti agar kita menjauhi metode takwil dan tasybih. Karena itu akan menghalangi seseorang dari makna makna agung yang terkandung dalam sifat sifat Allah.
Betapa banyak makna agung yang ingin Rosul sampaikan kepada kita tatkala beliau menginformasikan bahwa Tuhan kita turun di setiap sepertiga malam terakhir.
Betapa banyak makna agung yang bisa kita dapatkan ketika kita mengetahui bahwa Tuhan kita akan datang pada hari kiamat? Bahwa Tuhan kita memiliki wajah yang mulia, yang penduduk syurga akan melihat Nya di syurga kelak?!
Namun seringkali. Seseorang tersibukan dengan perdebatan, menjadikan lalai dari tadabbur dan tafakur akan makna yang terkandung dalam sifat sifat Allah yang mulia ini.
Ustadz abu Hanin as Salemi