Stop Pencitraan & Stop Bertawakal Kepada Selain Allah
Saudaraku,...beramalah Karena Allah...
Bekerjalah Karena Allah...
Berucaplah karena Allah...
Menulislah karena Allah...
Meski dipoles....dipermanis, dipercantik dst tapi kalau bukan karena Allah akan nampak pula kebusukannya.
Meski dicitrakan seakan serba indah, serba berkualitas tapi jika tidak sesuai dg hakikatnya maka akan nampak pula bagaimana aslinya...
Perumpamaan dlm bahasa Jawa disebutkan " becik ketitik, olo ketoro"
Meski dikesankan seakan serba bisa, serba kenal dan dekat.
Mengaku ahli begini dan begitu.
Mengaku pernah jadi orang terbaik,
Mengaku pernah kenal baik dg fulan,
Mengaku pernah menduduki jabatan ini dan itu
Mengaku ....dan mengaku...
Tapi jika tidak sesuai dg kenyataannya, maka perlahan pasti tersingkap pula...Tak usah lah berdusta, Allah maha tahu isi hati hambaNya.
Kata ulama: فاقد الشيء لا يعطي
Orang gak memiliki sesuatu maka tdk bisa memberi (sesuatu tsb)
Lagi kata ulama: العبرة بالحقائق لا بالدعاوى
Standar yg dinilai itu pada hakikatnya bukan sekedar pengakuan belaka.
So... Ikhlaslah dalam berjuang...!
Hari ini banyak pahlawan tapi sedikit pejuang. Artinya banyak orang senang dipuja dan dipuji dg sesuatu yg bukan dimilikinya, tdk pula dimampuinya...maka dia bak pahlawan....senang jadi pahlawan padahal bukan perjuangannya...Ini penyakit ya gaes...segeralah taubat. Ya Allah ampuni hamba-Mu
Gaes.... gak usah terbang dengan banyaknya pujian....dan gak usah anjlok (tersungkur) dengan sedikit celaan
Sesuatu yg karena Allah itu pasti kekal
ما كان لله يبقى ...
Kemudian klu sudah berencana, bekerja optimal bahkan kerja keras, kerja tuntas, kerja kualitas tapi tetap Allah jua lah Penentunya...sedangkan Dia berfiman tentang perbuatan diriNya:
فعال لما يريد
"Dia (Allah) berbuat sekehendaknya
Maka piye gaes...
Ya... maka tumpu-kan harapanmu hanya kepada Allah...serahkan semuanya hanya kepada Allah...
Tawakal hanya kepada Allah...Jangan kpd pekerjaanmu...Jangan andalkan hanya kepandaianmu, jangan tawakal pada penghasilanmu.
Janganlah angkuh, pongah, congkak dan sombong lalu lupa daratan... Seakan-akan mampu sukses dg cara kerjanya sendiri, kehebatan ide-idenya sendiri, manajemen yg handal... Stop ... Jangan dilanjutkan kepongahan ini.
Krn sesungguhnya kita mahluk yg lemah.... Hanya diperintahkan utk berikhtiar dan berkarya...Kembalikanlah tawakalnya hanya kepadaNya.
Jangan seperti Qorun yg ketika dinasehati malah jawabnya pongah dan sombong, Allah berfirman menyebutkan ttg Qorun
قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي
Qarun berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.”
(Q.S. Qashas : 78).
Lihat dan baca serta tadaburi ayat di atas...dan bagaimana kelanjutan ayat di atas....kita simak berikut ini:
أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ.
Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan telah banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. (Q.S. Qashas : 78).
Lebih baik bertaubat dan menyesal sekarang daripada saat datang penyesalan yg tak lagi bermanfaat. Na'udzu billah
Nas Alullah as-salamah wal-'afiyyah
Rabbi Salim, salimna walmuslimin
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم الأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات
Nb: Gambar sedikit nyerempet dg pembahasan dari sisi larangan tawakal kpd penghasilan
Ditulis: Tauhiddin Ali Rusdi Sahal
Bekasi Timur, Hari Sabtu 18 Juli 2020