Rabu, 15 Juli 2020

qira`ah dari Ismail bin Ja'far

Terkait informasi dari Ust. Dony Arif Wibowo bahwa ada qira`ah dari Ismail bin Ja'far yang membacanya ayat terakhir surat Al-Ikhlas dengan "كُفوًاْ", maka saya telah menanyakan kepada akun yang menge-tweet faedah yang telah saya posting. Pertanyaan saya adalah :
شيخنا هل صحيح رواية إسماعيل بن جعفر بالقراءة كُفْوًا؟
"Apakah benar riwayat Ismail bin Ja'far yang membacanya dengan "كُفْوًا"?",

Maka pertanyaan tersebut dilemparkan kembali kepada ahli qira`at, salah satu yang merespon adalah DR. Musthofa as-Sibâ'iy hafizhahullah - Doktor ilmu Qira`at universitas Taibah, Madinah -, beliau menjawab :
‏‎نعم وهي قراءة شاذة
"Betul dan itu adalah qirâ`ah yang Syâdzah (ganjil)."
Ustadz abu Sa'id Neno Triyono dalam status FB nya 

============
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=280054466494846&id=100034708846450
komentar di bawah 
ust Dony Arif Wibowo 
Padahal qira'at Ismaa'iil bin Ja'far tersebut masuk dalam klasifikasi qira'at 'asyrah ya. Dan setahu saya, qira'at 'asyrah ini secara umum termasuk qira'at yang shahih. Bahkan menurut Al-Jazariy, qira'at 'asyrah merupakan qira'at mutawatirah. Karena itulah beberapa ulama yang saya baca mengatakan qira'at Isma'il bin Ja'far ini adalah mu'tabar.
Dicontohkan oleh ustadz Dony link di bawah ini 
https://www.islamweb.net/ar/fatwa/324172/article/13341/%D9%85%D9%86-%D9%86%D8%AD%D9%86


Lalu Di jawab oleh Ikhwan komentator yg lain Fauzi abu Fasya dibawah ini 
Afwan mau menambahi..Bahwa Qiroah Syadz adalah yang sanadnya tidak shahih salah satunya Qiroah Imam Ja'far dan Seperti qiraat Ibn al-Samaifah, seperti dalam surah Yunus ayat 92:

فَالْيَوْمَ نُنْحِيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلَفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَانآانِانِِ
Kata (نُنَجِّيكَ) di baca dengan (نُنْحِيْكَ) dan kata (خَلْفَكَ) dibaca dengan (خَلَفَكَ).

Menurut Abu Amr Ibn Hajab, seperti dikutib al-Jazari, qiraat yang syadz ditolak pembacaannya pada saat solat dan lainnya. Sementara menurut mazhab Syafii, dapatkan seseorang mengetahui bahwa bacaan adalah qiraat syadz dan membacanya pada saat salat, maka batallah solatnya. Jika tidak mengerti, maka terbebas dari kesalahan.

(Ibn Jazari, Taqrîb al-Nasyr Fî al-Qiraat al-'Asyar , (Kairo: Dar al-Hadis, 2004), h. 28)