Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -Ahmad bin Abdul Halim, 728H- rahimahullahu ta’ala berkata:
وقد يكون الرجل من أذكياء الناس وأحدِّهم نظرًا ويعميه الله عن أظهر الأشياء، وقد يكون من أبلد الناس وأضعفهم نظرا ويهديه الله لما اختُلِفَ فيه من الحق بإذنه، فلا حول ولا قوة إلا به. فمن اتّكل على نظره واستدلاله، أو عقله ومعرفته، خُذِل.
“Terkadang ada seseorang yang merupakan manusia paling pintar dan paling tajam pikiran namun Allah ta'ala membutakan mata hatinya dari perkara (agama) yang sangat jelas. Namun terkadang seorang yang merupakan manusia paling bodoh, paling lemah akalnya namun Allah ta'ala memberi hidayah kepadanya untuk mengikuti kebenaran yang diperselisihkan manusia dengan izin-Nya.
Tiada upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah ta'ala semata. Barangsiapa yang bersandar kepada akal dan logikanya semata atau akal dan pengetahuannya semata; pasti ia akan terhina.”
Sumber: Dar-u at-Ta'arudh (jilid: 9/hal. 38)
Ustadz abahnya muhammad