Sabtu, 21 Juni 2025

Obat bagi orang yang dilanda kesempitan

- دواء من أصابه الضيق 🪴

▪️قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :
• دواؤه الالتجاء إلى الله، ودوام التضرع والدعاء، وأن يتعلّم الأدعية المأثورة ويتوخى الدعاء في مظان الإجابة
مثل : آخر الليل ، وأوقات الأذان والإقامة وفي سجوده وفي أدبار الصلوات .
• ويضم إلى ذلك الإستغفار، فإنه من استغفر الله ثم تاب إليه ، متعه متاعاً حسناً إلى أجل مسمى ، وليتخذ ورداً من الأذكار طرفي النهار ، ووقت النوم، وليصبر على ما يعرض له من الموانع والصوارف ، فإنه لا يلبث أن يؤيده الله بروح منه ، ويكتب الإيمان في قلبه.
• وليحرص على إكمال الفرائض من الصلوات الخمس بباطنه وظاهره فإنها عمود الدين ، وليكن هِجيراه : لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ، فإنه بها : يحمل الأثقال ، ويكابد الأهوال ، وينال رفيع الأحوال ولا يسأم من الدعاء.
مجموع الفتاوى : (214/1).
Obat bagi orang yang dilanda kesempitan 🪴

▪️Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

• Obatnya adalah berlindung kepada Allah, terus-menerus dalam merendahkan diri dan berdoa, serta mempelajari doa-doa yang ma’tsur (diajarkan oleh Nabi) dan memilih waktu-waktu yang diharapkan terkabulnya doa, seperti:

Akhir malam

Waktu antara azan dan iqamah

Saat sujud

Setelah salat wajib

• Disertai pula dengan memperbanyak istighfar (memohon ampun), karena siapa yang memohon ampun kepada Allah lalu bertobat kepada-Nya, maka Allah akan memberinya kenikmatan yang baik hingga waktu yang ditentukan.
Hendaknya ia menjadikan wirid dzikir di pagi dan sore hari, serta saat hendak tidur.
Bersabarlah atas berbagai halangan dan penghalang yang datang, karena tidak lama kemudian Allah akan menguatkannya dengan ruh (semangat dan pertolongan) dari-Nya, serta menanamkan iman dalam hatinya.

• Hendaknya ia bersungguh-sungguh menyempurnakan shalat lima waktu, lahir dan batin, karena itu adalah tiang agama.
Jadikanlah zikir yang terus-menerus di lisannya: "Lā ḥaula wa lā quwwata illā billāhil-‘aliyyil-‘aẓīm" (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung), karena dengan zikir itu:

Beban menjadi ringan

Rintangan dapat dihadapi

Kedudukan yang mulia dapat diraih

Dan jangan bosan berdoa.

📘 Majmū‘ al-Fatāwā (1/214)
Ustadz noor akhmad setiawan