Senin, 23 Juni 2025

PRINSIP MENEMPUH MUDARAT TERINGAN

PRINSIP MENEMPUH MUDARAT TERINGAN 

Ibnu Taimiyyah berkata, 

وَأَهْلُ الْكِتَابِ خَيْرٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَقَدْ ذَكَرْنَا أَنَّهُ لَمَّا اقْتَتَلَ فَارِسُ وَالرُّومُ وَانْتَصَرَتِ الْفُرْسُ سَاءَ ذَلِكَ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَكَرِهُوا انْتِصَارَ الْفُرْسِ عَلَى النَّصَارَى ، لِأَنَّ النَّصَارَى أَقْرَبُ إِلَى دِينِ اللَّهِ مِنَ الْمَجُوسِ وَالرُّسُلُ بُعِثُوا بِتَحْصِيلِ الْمَصَالِحِ وَتَكْمِيلِهَا وَتَعْطِيلِ الْمَفَاسِدِ وَتَقْلِيلِهَا وَتَقْدِيمِ خَيْرِ الْخَيْرَيْنِ عَلَى أَدْنَاهُمَا حَسَبَ الْإِمْكَانِ وَدَفْعِ شَرِّ الشَّرَّيْنِ بِخَيْرِهِمَا

"Kalangan Ahli Kitab lebih baik dibandingkan kalangan musyrikin. Pernah kami sampaikan, bahwa ketika terjadi peperangan antara bangsa Persia dan Romawi, di mana Persia meraih kemenangan, maka hal itu membuat para sahabat Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersedih. Mereka tidak suka kemenangan Persia atas kaum Nasrani. Sebab, kaum Nasrani lebih dekat kepada agama Allah (kebenaran) dibandingkan kaum Majusi. Para rasul itu diutus untuk mewujudkan kemaslahatan dan/atau menyempurnakannya, serta menghilangkan kemudaratan dan/atau meminimalkannya, juga mengedepankan yang lebih baik dari dua kebaikan, selama dimungkinkan, serta MENOLAK YANG LEBIH BESAR MUDARATNYA dari dua keburukan DENGAN MENEMPUH MUDARAT YANG TERBAIK (paling mending) di antara keduanya." 

[Ref.: al-Jawab ash-Shahih, vol. II, hlm. 215.]
Ustadz adni kurniawan