Rabu, 18 Juni 2025

Hakikat Kembali Kepada Al-Qur'an Was Sunnah

Hakikat Kembali Kepada Al-Qur'an Was Sunnah

Seruan kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah hakikatnya mengajak umat Islam kembali kepada kemurnian agamanya, menjadikan dalil-dalil Al-Qur'an, hadits shahih, ijma', atsar, qiyas sebagai rujukan.

Al-Imam Asy-Syafii rahimahullah dalam kitab beliau "Ar-Risalah" menyatakan, 

"Allah tidak mengizinkan kepada seorangpun untuk berpendapat kecuali berdasarkan ilmu yang telah dia ketahui sebelumnya dan sumber ilmu itu adalah Al-Kitab, As-Sunnah, ijma’, atsar, dan mengqiyaskannya kepada dalil-dalil tersebut." 

📚 Ar-Risalah (hlm. 508)

Al-Kitab yakni kitabullah Al-Qur'an sedangkan As-Sunnah adalah petunjuk Nabi ﷺ dalam hadits-hadits beliau yang bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. 

Ijma' yakni kesepakatan para ulama terutama kesepakatan para shahabat Nabi radhiyallahu 'anhum generasi terbaik umat ini. 

Atsar yaitu apa yang ternukil dari shahabat selama tidak menyelisihi dalil Al-Qur'an was Sunnah. Apabila para shahabat berselisih, pendapat yang diikuti yang lebih mendekati dalil.

Qiyas yaitu menyamakan masalah pada fare' (cabang) dengan masalah ashl (utama) dalam suatu hukum dikarenakan adanya illat (sebab) yang bertalian antara keduanya selama memenuhi syarat.

Maka semboyan kembali kepada Al-Qur'an was Sunnah bukan berarti jumud dan letterlijk seperti yang dituduhkan oleh sebagian kalangan.

Bukan pula sebaliknya, beragama hanya mengandalkan pendapat ulama semata dengan dalih ulama Fulan lebih alim dari ulama Allan. 

Apabila dijumpai pendapat sebagian ulama terbukti menyelisihi Al-Qur'an was Sunnah atau ijma', maka pendapat tersebut tidak boleh diikuti tanpa dijatuhkan kehormatannya. 

Karena pendapat ulama yang menyelisihi dalil itu terkadang dibangun di atas hadits dha'if yang disangkanya shahih, atau karena belum mengetahui adanya riwayat yang shahih, atau karena ada faktor lain yang dimaklumi. 

Adapun bagi yang belum memiliki perangkat yang memadai di dalam mengkaji dalil-dalil syar'i, kewajiban dia bertanya kepada para ahlinya yang akan menuntun dirinya kepada ilmu dan pemahaman yang benar.

Allah ta'ala mengatakan di dalam firman-Nya,

فاسألوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون 

"Maka bertanyalah kepada ahlinya apabila kalian tidak mengetahui." 

(QS. Al-Anbiya': 7)
#manhajulhaq