Sabtu, 28 Juni 2025

Permata Ahlussunnah Al-Aqidah al-Washitiyyah

Permata Ahlussunnah Al-Aqidah al-Washitiyyah

📝 Bagian Pertama:

📌 Kitab “Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah” karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah (w. 728 H)

Risalah ini dikenal dengan judul “Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah”, dinisbatkan kepada sang penanya yaitu Radhiuddin Al-Wasithi. 

Syaikh al-Muhaqqiq Muhibbudin Al-Khatib rahimahullah berkata:

"Syaikhul Islam rahimahullah jarang menamai karya-karyanya; beliau menulis dengan kecepatan yang luar biasa, mengandalkan daya hafalnya yang tiada tanding dalam mengingat nash-nash dari sunnah, sumber-sumbernya, perkataan para imam, dan peristiwa-peristiwa sejarah. 

Kemudian para ulama dari murid-muridnya dan selain mereka mengambil karya-karya tersebut dan menyebarkannya ke seluruh negeri-negeri Islam. 

Lalu masyarakat menamai kitab-kitab itu dengan nama yang menunjukkan isinya. Oleh sebab itu, satu karya beliau bisa memiliki banyak nama.”

📌 Sebab Penulisan Kitab

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

“Adapun sebab ditulisnya kitab ini adalah karena datang kepadaku seorang hakim yang bernama Radhiuddin Al-Wasithi, dia termasuk pengikut mazhab Syafi’i. 

Dia datang ke tempat kami untuk berhaji, dan dia termasuk orang yang baik dan religius. 

Dia mengeluhkan keadaan masyarakat di negerinya dan juga dalam pemerintahan Tatar yang didominasi kebodohan, kedzaliman, serta lenyapnya agama dan ilmu.

Dia meminta kepadaku untuk menuliskan sebuah akidah yang bisa menjadi pegangan bagi dia dan keluarganya. 

Aku awalnya menolak dan berkata: "Telah banyak orang menulis berbagai akidah, maka ambillah salah satu dari akidah para imam Ahlus Sunnah.’ 

Tapi dia terus mendesak dan berkata: "Aku tidak menginginkan selain akidah yang engkau tulis sendiri."

Maka aku pun menulis akidah ini untuknya, dalam keadaan duduk setelah salat Ashar. 

Salinannya telah menyebar luas di Mesir, Irak, dan negeri-negeri lainnya.”

📌 Tema Kitab

Di antara kitab penting yang menjelaskan dengan gamblang, akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah “Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah” karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah. 

Meskipun ringkas, kitab ini sangat diperhatikan oleh para ulama karena memuat pokok-pokok akidah Ahlus Sunnah secara padat dan lengkap.

Isi pembahasannya dapat dirangkum dalam tiga pokok berikut:

1. Akidah secara umum tentang Allah ‘azza wa jalla, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik maupun buruk.

2. Pembahasan tentang imamah (kepemimpinan), amar ma’ruf nahi munkar, serta hal-hal yang berkaitan dengannya seperti pembahasan tentang para sahabat radhiyallahu ‘anhum.

3. Pembahasan tentang akhlak Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Inilah tiga perkara pokok yang dibangun oleh Syaikhul Islam rahimahullah dalam risalah agung ini.

Penjelasan terbaik terhadap akidah ini adalah apa yang ditulis oleh Syaikhul Islam sendiri dalam karya-karya beliau yang lain, berupa perincian dan penjabaran dari dasar-dasar keyakinan ini. Begitu pula dengan apa yang disebutkan oleh murid beliau, Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah.

📌 Syarah (Penjelasan) Kitab Ini

Karena pentingnya risalah ini, banyak ulama baik terdahulu maupun sekarang memberikan perhatian besar terhadapnya. Berikut sebagian di antaranya:

1. “At-Tanbihāt Al-Laṭīfah fīmā Iḥtawat ‘Alayhil Wāsiṭiyyah min al-Mabāḥits an-Nafīfah” karya Syaikh ‘Abdurrahman bin Nāṣir As-Sa‘dī (w. 1376 H) rahimahullah. Disertai cuplikan catatan dari Syaikh ‘Abdul ‘Azīz bin Bāz rahimahullah. Dicetak dengan tahqiq dan takhrij oleh Syaikh ‘Ali Al-Halabī pada tahun 1409 H, diterbitkan oleh Dar Ibnul Qayyim, Dammam.

2. “Al-Minha al-Ilāhiyyah fī Syarḥ al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah” karya Syaikh ‘Abdurraḥmān bin Muṣṭafā Al-Ghurābī. Dicetak oleh percetakan Muhammad ‘Ali Ṣubayḥ dan anak-anaknya di Al-Azhar pada tahun 1383 H.

3. “Al-Ajwibah al-Mufīdah ‘alā As’ilat al-‘Aqīdah” karya Syaikh ‘Abdurraḥmān bin Ḥamad Al-Juṭaylī (w. 1406 H) rahimahullah. Berisi syarah dalam bentuk tanya-jawab yang memudahkan pemahaman istilah dan makna bagi para penuntut ilmu pemula.

4. “At-Tanbihāt as-Saniyyah ‘alā al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah” karya Syaikh ‘Abdul ‘Azīz bin Nāṣir Ar-Rasyīd (w. 1408 H) rahimahullah. Disusun atas permintaan sebagian santri Ma‘had ‘Ilmī. Banyak merujuk dari karya Syaikhul Islam dan muridnya, Ibnul Qayyim. Merupakan salah satu syarah terbaik. Dicetak di Mesir dan Riyadh.

5. “Aṡ-Ṡimār asy-Syahiyyah fī Syarḥ al-Wāsiṭiyyah” karya Syaikh Muḥammad Khalīl Harrās (w. 1415 H) rahimahullah, direview oleh Syaikh ‘Abdurrazzāq ‘Afīfī rahimahullah. Syarah ini ringkas dan jelas. Dicetak di Mesir dan juga diterbitkan oleh Universitas Islam Madinah. Pernah juga dicetak dengan takhrij dan catatan dari Syaikh Ismā‘īl bin Muḥammad Al-Anṣārī rahimahullah. Serta ada versi yang disertai komentar tambahan dari Syaikh Muḥammad bin Ṣhāliḥ Al-‘Uṡaimīn rahimahullah.

6. “Ar-Rauḍah an-Nadiyyah Syarḥ al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah” karya Syaikh Zayd bin ‘Abdul ‘Azīz bin Fayāḍ (w. 1416 H) rahimahullah. Merupakan syarah panjang dan syarah pertama yang dicetak, yaitu pada tahun 1377 H di Riyadh.

7. Komentar Syaikh Muḥammad bin ‘Abdul ‘Azīz bin Māni‘, telah dicetak beberapa kali, di antaranya pada tahun 1415 H oleh Asyraf bin ‘Abdul Maqṣūd. Disertai catatan dari Syaikh ‘Abdul ‘Azīz bin Bāz rahimahullah.

8. “Syarḥ al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah li Syaikh al-Islām Ibn Taimiyyah” karya Syaikh Muḥammad bin Ṣhāliḥ Al-‘Uṡaimīn rahimahullah, dengan takhrij dan perhatian dari Syaikh Sa‘d bin Fawwāz Aṣ-Ṣumayl. Diterbitkan oleh Dar Ibnul Jauzī, Dammam, tahun 1415 H. Edisi ini telah ditinjau oleh penulisnya sendiri dan dianggap sebagai versi standar.

9. “Mudzakkirah ‘alā al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah” karya Syaikh Muḥammad bin Ṣhāliḥ Al-‘Utsaimīn rahimahullah (w. 1421 H). Ini merupakan catatan untuk pelajaran tahun kedua di Ma‘had ‘Ilmī bagian tauhid. Diterbitkan oleh Dar Al-Waṭan, Riyadh, tahun 1412 H.

10. “Al-Kawāsyif al-Jaliyyah ‘an Ma‘ānī al-Wāsiṭiyyah” karya Syaikh ‘Abdul ‘Azīz Al-Muḥammad As-Salmān hafizhahullah. Syarah panjang yang awalnya berupa tanya-jawab usūli lalu dikembangkan menjadi syarah berdasarkan permintaan salah seorang ikhwan. Telah dicetak berkali-kali.

11. “Al-As’ilah wa al-Ajwibah al-Uṣūliyyah ‘alā al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah” karya Syaikh ‘Abdul ‘Azīz Al-Muḥammad As-Salmān hafizhahullah. Disusun untuk para santri saat beliau mengajar di Ma‘had Imām ad-Da‘wah, Riyadh. Telah dicetak berkali-kali.

12. “Mukhtashar al-As’ilah wa al-Ajwibah al-Uṣūliyyah ‘alā al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah” karya Syaikh ‘Abdul ‘Azīz Al-Muḥammad As-Salmān –semoga Allah menjaganya–. Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab sebelumnya (al-As’ilah wa al-Ajwibah al-Uṣūliyyah) berdasarkan permintaan sebagian ikhwan. Telah dicetak berkali-kali.

13. “Al-As’ilah an-Najdiyyah ‘alā al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah” karya Syaikh Muḥammad bin ‘Alī bin Sulaimān Ar-Rūq, diedit dan diteliti oleh Sulaymān bin ‘Ajlān bin Ibrāhīm Al-‘Ajlān. Diterbitkan oleh Dar Ibn Khuzaimah di Riyadh pada tahun 1420 H.

14. “Syarḥ al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah li Syaikh al-Islām Aḥmad bin Taimiyyah” karya Syaikh Ṣhāliḥ bin Fauzān bin ‘Abdillah Al-Fauzān semoga Allah menjaganya. Merupakan syarah berukuran sedang, disusun oleh penulisnya dengan merujuk kepada beberapa syarah sebelumnya dan sumber lainnya. Telah dicetak berkali-kali.

15. “At-Ta‘liqāt Az-Zakiyyah ‘alā al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah” karya Syaikh ‘Abdullāh bin ‘Abdurraḥmān Al-Jibrīn. Diedit dan diawasi oleh ‘Alī bin Ḥusayn Abū Lawz, diterbitkan oleh Dar Al-Waṭan, Riyadh, edisi pertama tahun 1419 H, dalam dua jilid.

16. “At-Ta‘liqāt al-Mufīdah ‘alā al-‘Aqīdah al-Wāsiṭiyyah” catatan dan takhrij oleh ‘Abdullāh bin ‘Abdurraḥmān ‘Alī Asy-Syarīf, diterbitkan oleh Dar Ṭayyibah, Riyadh, edisi pertama tahun 1404 H.

📌 Nadhom (Syair) Kitab Ini:

Kitab ini juga dinadhomkan (dibuat dalam bentuk syair) oleh Syaikh ‘Abd al-‘Azīz bin ‘Abdurraḥmān bin ‘Adwān, salah satu ulama daerah Al-Wasyim (wafat 1179 H) semoga Allah merahmatinya. Nadhom tersebut disusun mengikuti pola rima dan qafiyah dari nadhom Ibn ‘Abd al-Qawiyy. Isinya membahas nama-nama dan sifat-sifat Allah berdasarkan manhaj Salafush Shalih.

Syair ini tergolong indah dan lathif, menggunakan baḥr ṭawīl (salah satu pola irama dalam syair Arab). Namun sayangnya, sang penyair merupakan salah satu orang yang tidak menyukai dakwah pembaruan yang dilakukan oleh Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhāb rahimahullah. Kalau bukan karena itu, nadhom ini pasti lebih dikenal dan tersebar luas. Semoga Allah mengampuni kita dan beliau.

📝 Bagian Kedua:

Syarah-Syarah Terbaik untuk Kitab Al-Wasithiyyah:

Ketika ditanyakan tentang syarah terbaik atau beberapa syarah yang paling direkomendasikan, mungkin kita akan menemukan adanya perbedaan pendapat di kalangan para masyaikh, tergantung pada gaya penjelasan dan metode masing-masing. 

Namun, ada beberapa syarah yang diutamakan dan direkomendasikan oleh para ulama atas yang lainnya. 

Berikut ini kami akan menyebutkan sebagian dariny- sesuai yang dimudahkan. Dan dalam hal ini lapang (tidak terbatas pada satu):

1. At-Tanbīhāt As-Saniyyah karya Syaikh Abdul Aziz bin Nāsir Ar-Rasyīd rahimahullah. 

Syaikh Shālih Ālu Syaikh berkata dalam syarahnya terhadap Al-Wasithiyyah:

"Risalah ini memiliki banyak syarah, sebagaimana telah diketahui. Dan di antara syarah yang paling bermanfaat dan paling cermat dalam redaksi adalah: syarah yang berjudul “At-Tanbīhāt As-Saniyyah ‘ala Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah” karya Syaikh Al-‘Allāmah Abdul ‘Azīz bin Rasyīd rahimahullah. Ini adalah salah satu syarah terbaik dari kitab Al-Wasithiyyah. 

Di dalamnya dijelaskan berbagai masalah dan redaksi yang cukup bagi penuntut ilmu dalam bab akidah. Karena dalam kitab itu terkandung ilmu yang luas dan kaya. Maka, bagi siapa saja yang ingin mendapatkan syarah atas kitab ini, hendaknya memperhatikan kitab ini: “At-Tanbīhāt As-Saniyyah”.

2. Syarah Syaikh Muhammad Khalil Harrās rahimahullah. 

Syarah ini direkomendasikan oleh banyak ulama, dan bahkan sebagian dari mereka membuat penjelasan tambahan terhadap syarah ini, seperti Syaikh ‘Ādil As-Sayyid dalam bentuk rekaman audio.

3. “Ar-Raudhah An-Nadiyyah fī Syarḥ Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah” karya Syaikh Zaid Al-Fayyādh rahimahullah. 

Kitab ini termasuk syarah yang baik dan bermanfaat, berdasarkan kutipan dari kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim. 

Dikatakan pula:

"Kitab Al-Wasithiyyah memiliki banyak syarah. Di antaranya adalah syarah dari Syaikh Abdul ‘Azīz bin Nāshir Ar-Rasyīd rahimahullah yang termasuk syarah paling berharga dan paling awal. Juga syarah dari Syaikh Zaid Al-Fayyādh berjudul “Ar-Raudhah An-Nadiyyah”yang merupakan syarah baik dan diambil dari kutipan-kutipan ulama besar."

4. “Al-Lā’āli Al-Bahiyyah fī Syarḥ Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah” syarah dari Syaikh Shālih Ālu Syaikh hafidzahullah. 

Syarah ini sangat bernilai tinggi, dan di dalamnya terdapat penelitian serta pendalaman masalah-masalah akidah. Namun, membacanya perlu kehati-hatian dan ketekunan karena gaya penyampaiannya sangat ilmiah dan mendalam.

5. Syarah Syaikh Muhammad bin Shālih Al-‘Utsaimīn rahimahullah. 

Termasuk syarah terbaik yang memudahkan dan menyederhanakan ilmu, sebagaimana kebiasaan beliau dalam banyak karya dan ceramahnya.

6. “Al-Kawāsyif Al-Jaliyyah ‘an Ma‘āni Al-Wāsithiyyah” karya Syaikh Abdul ‘Azīz As-Salmān rahimahullah. 

Syarah ini juga masuk dalam jajaran penjelasan penting terhadap Al-Wasithiyyah.

📌 Saran dalam Menuntut Ilmu dengan Kitab Ini

Untuk mendapatkan pemahaman yang luas dan kaya terhadap kitab akidah yang agung ini, jadikan salah satu syarah cetakan sebagai rujukan utama yang Anda pelajari, misalnya: syarah “At-Tanbīhāt As-Saniyyah” atau syarah Syaikh Al-‘Utsaimīn.

Lalu, di pinggirannya (catatan pinggir), tambahkan berbagai faidah yang Anda temukan dari syarah-syarah lainnya. 

Dengan cara ini, Anda akan memiliki kumpulan faidah yang luas dan kokoh dalam masalah akidah Ahlus Sunnah wal Jama‘ah.

Wallahu alam. . 

ASW (Andre Satya Winatra) 

📥 Untuk pdf syuruhat Aqidah Washitiyyah silahkan klik:

🌐 Telegram:
https://t.me/catatanAndreSatyaWinatra

🌐 Saluran WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VawEBXA5K3zVFQBwds0i