Rame dgn orang yg mengaku telpon Allah?
Sumber utama dr penyimpangan yg termasuk paling merajalela di negeri kita adalah shufisme, yakni shufiyyah dgn ajaran hakikat dan khurafatnya. Dari sinilah banyak kenyelenehan dan inovasi beragama tiada batas. Nyeleneh krn membuat dongeng dan hikayat palsu atas nama kewalian, karomah, laduni, maqom tinggi, dan seterusnya. Mereka berinovasi tiada batas dlm dzikir jogedan, teriak-teriak, kesurupan, hu hu hu dan seterusnya.
Dlm aqidah, sejatinya banyak kaum muslimin tak paham betul bagaimana aqidah asy-ariyyah, jikapun mengenal maka sangat terbatas pd konsep dasar spt sifat dua puluh, blm masuk pd konsep asy-ariyyah yg njelimet ala ilmu kalam. Dan dlm fiqih, seandainya mrk lahir-batin mengamalkan fiqih syafiyyah tentu sudah sangat mumtaz. Lebih dr cukup. Maka tinggal tersisa shufisme. Ini yg membuat banyak sekali cabang-cabang penyimpangan berikutnya...
Dilain sisi, dakwah dgn pakem tajdid (pembaharuan) dan tashfiyyah (pemurnian) sering dilempari dgn gelar yg buruk spt wahabi, radikal dan seterusnya. Dan tipe masyarakat kita terkadang mudah dihasut oleh oknum tertentu krn faktor ketokohan dan figur terpandang. Akhirnya masyarakat banyak yg jaga jarak, pasang kuda-kuda dan hati-hati krn doktrin yg hanya memainkan emosi, bukan pakai akal sehat dan nurani. Kecuali yg Allah rahmati sehingga mrk mau membuka diri dan mempelajari...
Ustadz agung budiardi