#PENTINGNYA_HATI
Sore ba'da shalat ashar kemaren Al Ustadz Abu Ihsan Al Maidani حفظه الله memberikan nasehat dan kajian dihadapan para santri dan asatidzah, diantara point-point ringkasnya yang beliau sampaikan :
Ada amanah dan rizqi besar dari Allah kepada kita yaitu hati.
Kita semua shalat dan beramal dzahir, jika kita salah pasti ada yang membenarkan dan menasehatinya, tetapi hati ini tidak ada yang tau apa dia lakukan kecuali pemilik hati dan penciptanya.
Maka penting untuk terus menjaga hati, karena semua amalan dzahirnya sama tapi berbeda pahalanya, karena sebab keikhlasan hatinya.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
أَلَا إِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ؛ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ
"Ingatlah sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh jasad, namun apabila segumpal daging itu rusak maka rusak pula seluruh jasad. Perhatikanlah, bahwa segumpal daging itu adalah hati!". (HR. Muslim no. 1599).
Maka ada 4 perkara untuk memastikan kehidupan hati kita :
1. Penuhi gizi dan makanan untuk hati.
Gizi dan makanan hati adalah ilmu yang bermanfaat, yang bersumberkan dari Firman Allah dan Hadits Nabi.
Doa yang selalu dibaca Nabi di pagi hari :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
"Ya Allah, aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang baik lagi halal, dan amal yang diterima" (HR. Ibnu Majah no. 925 -Shahih-).
Sebagaimana badan butuh makanan yang sehat dan halal, maka hati juga butuh ilmu yang bermanfaat.
Motto seorang mukmin : "tidak ada hari tanpa ilmu".,
maksudnya bahwa hari-harinya dilalui dengan membaca, mendengar, menghadiri majlis ilmu dll.
2. Melatih hati untuk ikhlas, khusyu' dan amalan-amalan hati lainnya, sehingga terbiasa untuk beramal.
3. Hati memiliki penyakit, sebagaimana badan. tapi penyakit badan nampak pengaruhnya, berbeda sakit hati tidak nampak dzahirnya.
Seseorang kalau sakit badan larinya ke dokter, maka hati yang sakit harus dibawa kepada Penciptanya.
Contoh diantara penyakit-penyakit hati : hasad, nifaq, riya', sombong dll.
Penyakit hati yang paling ditakutkan oleh para shahabat radiyaAllahu anhum adalah penyakit nifaq.
4. Melawan dan melumpuhkan hati, sehingga hatinya tetap terjaga dalam kebaikan, hatinya tidak bebas tapi tetap terkontrol.
Beliau menasehatkan untuk merujuk kepada kitab-kitab Imam Ibnul Qayyim رحمه الله, selain pakar ilmu syar'i beliau juga digelari sebagai thabibul Qulub -dokter hati-.
✒------Ringkasan dari kajian Ustadz Abu Ihsan Al Maidani جزاه الله خيرا وبارك في علمه di Masjid Jami' PPIB 30/07/22 ba'da ashar.