Selasa, 24 Januari 2023

لا إنكار في المسائل الاجتهادية"Tidak boleh mengingkari persoalan ijtihadiyah

Ada sebuah kaidah di dalam mengingkari kesalahan berbunyi:

لا إنكار في المسائل الاجتهادية

"Tidak boleh mengingkari persoalan ijtihadiyah".

Karena suatu itu disebut salah yang wajib diingkari, bila dasar penilaian salahnya adalah dalil (Qur'an/Hadis) atau ijma'.

Adapun masalah ijtihadiyah, adalah masalah yang diperselisihkan ulama yang masih dalam koridor wajar secara syariat; yaitu sama-sama didukung oleh argumen yang kuat. Atau masalah yang dibolehkan oleh agama terjadi diskusi dan berbeda pendapat, maka tak boleh saling mengingkari atau saling mencela satu sama lain.

Suatu hal ironi yang terjadi di lapangan, ada sebagian orang yang menyikapi pendapat ulama berkedudukan layaknya dalil Qur'an Hadis, atau ijma'. Sehingga dia jadikan sebagai dasar untuk menjatuhkan pendapat yang lain. Atau bahkan menjadikannya sebagai tolak ukur wala' dan barro' (kawan dan lawan). Tentu sikap seperti ini tidak hikmah. Akibatnya memunculkan banyak problem di masyarakat, seperti tidak toleran terhadap pendapat fikih yang lain, mudah mencela saudaranya hanya berbeda pendapat, yang paling ekstrim adalah mengeluarkan saudaranya dari lingkaran ahlussunah.

Para ulama Rabbani memberikan contoh bagaimana menyikapi perselisihan pendapat ulama atau masalah ijtihadiyah, saat mereka memilih salah satu pendapat, mereka tidak mencela pendapat yang lain. Mereka hanya mengomentari

هذا أصح القولين

"Diantara dua pendapat ini, pendapat yang ini tampaknya yang paling tepat."

هذا هو الراجح

"Inilah pendapat yang paling kuat."

هذا تميل إليه النفس

"Hati sepertinya condong kepada pendapat yang ini."

Kami (penulis) menjadi teringat ucapan Imam Syafi'i -rahimahullah- yang sangat indah tentang menyikapi perbedaan pendapat ijtihad:

 ما ناظرت أحداً إلا تمنيت أن يظهر الله الحق على لسانه، وما ناظرت أحداً إلا أحببت أن يوفق ويسدد ويعان ويكون عليه رعاية من الله تعالى

"Tidaklah aku berdiskusi dengan siapapun kecuali aku berharap semoga Allah menampakkan kebenaran melalui lisannya. Tidaklah aku berdiskusi dengan siapapun kecuali aku berharap semoga Allah memberinya taufik serta pertolongan kepadanya."

✍️ Ahmad Anshori 

---
Faidah dari Syaikh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaili -hafidzohullah-, dalam kajian kitab beliau berjudul "Manhaj Ahlis Sunnah fil Amri bil Ma'ruf wan Nahyi 'anil Munkar (Metodologi Ahlussunah dalam Beramar Ma'ruf Nahi Munkar)".

Dauroh Syar'iyah ke #7 - Pondok Pesantren Imam Bukhari Solo   

#solo #aan
#daurohsyariyah7
#ponpesimambukhori
#ahmadanshori