Senin, 30 Januari 2023

Hakekat Syafa’atUstadz Abu Isa حفظه الله

Hakekat Syafa’at
Ustadz Abu Isa حفظه الله
Masjid Al-Muhtadin UNTAN
Ahad, 7 Rajab 1444 H / 29 Januari 2023

Definisi syafa’at:
Pengajuan dari seorang hamba yang terpilih untuk mengajukan permohonan kepada Allah demi kepentigan hamba yang lainnya.

Secara umum syafa’at terbagi menjadi 2 yaitu:
1) Syafa’at yang diajukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam saja, tidak oleh yang lainnya. Ini terbagi menjadi tiga:
a. Syafa’at Uzhma, syafa’at untuk ahli masyhar yang diajukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam setelah sebelumnya beberapa Rasul menolak dan hanya Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam berkenan untuk mengajukan kepada Allah (maqoman mahmuda)
b. Syafa’at bagi calon penghuni surga dengan mengajukan agar pintu surga segera dibuka
c. Syafa’at Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam untuk meringankan azab bagi Abu Thalib

2) Syafa’at yang diajukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, para Nabi yang lain, para malaikat dan orang-orang beriman
a. syafa’at untuk mereka yang masuk surga tanpa hisab. Sudah ada satu orang yang dikabarkan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau masih hidup, yaitu Ukasyah bin Mihshan radhiyallahu ‘anhu
b. syafa’at untuk penghuni surga agar derajatnya lebih tinggi dari sebelumnya. Ini bisa dari orang tua kepada anak atau anak kepada orang tua
c. syafa’at bagi yang timbangan kebaikan dan keburukannya sama, akhirnya mereka dapat syafa’at lalu masuk surga
d. syafa’at bagi orang-orang yang dosa besarnya lebih besar daripada kebaikannya, lalu mereka masuk surga dan tidak masuk neraka sama sekali
e. syafa’at bagi orng yang masuk neraka lalu dapat syafa’at sehingga keluar lebih cepat dan masuk ke dalam surga

Kaedah-kaedah penting dalam memahami hakekat syafa’at:
1) Syafa’at hanyalah milik Allah
2) Tidak ada seorang pun yang bisa mengajukan syafa’at melainkan setelah mendapatkan izin dari Allah
3) Syafa’at hanya diberikan kepada orang yang Allah ridhai
4) Keridhaan Allah hanya untuk orang-orang yang bertauhid. Adapun khusus Abu Thalib itu satu-satunya kasus pengecualian, itupun tidak keluar dari Neraka melainkan hanya diringankan dan yang memintakan juga hanya Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam
5) Syafa’at tidak boleh diminta kecuali kepada Allah

Akhukum Noviyardi Amarullah
Masjid Al-Muhtadin UNTAN, 7-7-1444 H / 29-1-2023