Rabu, 11 Januari 2023

MOTIF YANG BENAR DALAM BERAMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR ADALAH CINTA DAN KASIH SAYANG

MOTIF YANG BENAR DALAM BERAMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR ADALAH CINTA DAN KASIH SAYANG

Sebagaimana keterangan di dalam ayat ini:

وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ 

Orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. (Surat At-Taubah: 71)

Di dalam ayat ini Allah gabungkan tiga hal: 
1. Iman. 
2. Loyalitas kepada sesama muslim (Al Wala'), dari sinilah nilai cinta dan kasih sayang itu terpancar.
3. Dan amar ma'ruf nahi mungkar. 

Ini menunjukkan bahwa amar ma'ruf nahi mungkar yang diperintahkan Allah, yang diinginkan Allah, yang sesuai dengan aturan Qur'an dan Sunnah, adalah amar makruf nahi mungkar yang didasari cinta dan kasih sayang. Bukan kebencian dan permusuhan. Oleh karenanya para Salafus Solih dahulu di saat ada yang mengingatkan kesalahannya, mereka mengucapkan terimakasih,

جزاك الله خيرا الذي تحييني بها

"Semoga Allah membalas anda dengan kebaikan karena anda telah menghidupkanku kembali dengan nasehat anda."

Karena mereka merasakan dalam amar nahi mungkar yang dilakukan kepada mereka terpancar cinta dan sayang dan tanda cinta dan sayang kepada sesama muslim.

✍️ Ahmad Anshori 
Faidah dari Syaikh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaili -hafidzohullah-, di dauroh Syar'iyah ke #7

Solo, 18 Jumadas Tsani 1444 H.
__