Rabu, 17 Juli 2019

Antara salafi dan talafi

*ANTARA SALAFI DAN TALAFI*

ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ

💬 Al-'Allâmah Ibnu 'Utsaimîn رحمه الله pernah ditanya :

ﻣﺎ ﺣﻜﻢ ﻣﻦ ﻳﺴﻤﻲ" ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ" ﺑـ " ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﺘﻠﻔﻲ "  ﻭﺍﻟﻌﻴﺎﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ - ؟

Apa hukum orang yang menamakan *manhaj salafi* dengan *manhaj talafi* (talafi = perusak), -hanya kepada Allâhlah kita berlindung-?

Al-'Allâmah Ibnu Utsaimîn rahimahullâhu menjawab :

ﺣﻜﻤﻪ ﺃﻧﻪ ﻫﻮ ﺍﻟﺘﺎﻟﻒ ، ﻭﺃﻧﺖ ﻻ ﺗﺴﺘﻐﺮﺏ - ﻳﺎ ﺃﺧﻲ - ﺃﻥ ﻳﻠﻘﺐ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﺑﺄﻟﻘﺎﺏ ﺍﻟﺴﻮﺀ ،

Hukumnya, dia sendiri yang *talif* (perusak). Anda tidak usah heran wahai saudaraku, dengan adanya fenomena orang² baik yang dilabeli dengan label buruk...

ﺃﻟﻢ ﺗﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻭﺻﻔﻮﺍ ﺑﺄﻧﻬﻢ ﺳﺤﺮﺓ ﻭﻣﺠﺎﻧﻴﻦ ؟ !! ﻗﻞ ﻧﻌﻢ ﺃﻭ ﻻ ؟

Bukankah anda tahu, bahwa para Nabi saja, disifati sebagai tukang sihir dan orang gila. Iya atau tidak?

ﺍﻟﺴﺎﺋﻞ : ﻧﻌﻢ
*Penanya :* Iya

. ﺍﻟﺸﻴﺦ : ﻧﻌﻢ ؟ !ﺍﻟﺼﻮﺍﺏ : ﺑﻠﻰ . ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
*Syaikh :* Iya? Yang benar adalah memang demikian.
Allâh Ta'ala berfirman :

﴿ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﻣَﺎ ﺃَﺗَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻬِﻢْ ﻣِﻦْ ﺭَﺳُﻮﻝٍ ﺇِﻻَّ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺳَﺎﺣِﺮٌ ﺃَﻭْ ﻣَﺠْﻨُﻮﻥٌ ﴾ .

```Demikianlah setiap kali seorang Rasul yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka (kaumnya) pasti mengatakan, “Dia itu tukang sihir atau orang gila.”``` (QS ath-Thûr : 52)

ﻫﻞ ﺿﺮ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻠﻘﺐ ؟؟ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ : ﻻ . ﺍﻟﻌﺎﻗﺒﺔ ﻟﻬﻢ - ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ - ،

Apakah label seperti ini mencederai para Nabi?? Jawabannya tentu tidak. Dampaknya kepada mereka sendiri, walhamdulillahi.

ﻻ ﺗﺴﺘﻐﺮﺏ ﺃﻥ ﻳﻠﻘﺐ ﺃﻫﻞُ ﺍﻟﺴﻮﺀ ﺃﻫﻞَ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﺑﺄﻟﻘﺎﺏ ﺍﻟﺴﻮﺀ ،

Tidak usah heran dengan orang² buruk yang melabeli orang² baik dengan gelaran buruk...

ﺃﻟﻢ ﺗﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻨﻜﺮﻭﻥ ﺻﻔﺎﺕ ﺍﻟﻠﻪ- ﻋﺰ ﻭﺟﻞ - ﻳﺼﻔﻮﻥ ﺍﻟﻤﺜﺒﺘﻴﻦ ﻟﻬﺎ ﺑﺄﻧﻬﻢ ﻣﺠﺴﻤﺔ ؛ ﻭﺑﺄﻧﻬﻢ ﺣﺸﻮﻳﺔ ؛ ﺑﺄﻧﻬﻢ ﻧﻮﺍﺑﺖ ؟

Bukankan anda tahu, bahwa orang² yang mengingkari sifat Allâh Azza wa Jalla, melabeli orang² yang menetapkan sifat Allâh itu sebagai
▪ *mujassimah* (kaum yang menetapkan Allâh itu memiliki fisik/jasmani),
▪ *hasyawiyah* (kaum yang hanya berpegang dengan zhahir dan kaku).
▪ *nawabit* (kaum yang dangkal pemahamannya) ??

ﻓﻼ ﻳﻀﺮ ، ﻧﻌﻢ .

Namun hal ini tidak berpengaruh!

ﻟﻮ ﻓﺮﺽ ﺃﻥ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ ﺻﺎﺭ ﻋﻨﺪﻩ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﻟﻠﺴﻠﻒ ﻓﻲ ﻣﻨﻬﺠﻪ ؛ ﻓﻬﻨﺎ ﻧﻘﻮﻝ :

Anggap saja bahwa ada seorang salafi yang memiliki penyimpangan dari manhaj salaf, maka kita katakan :

ﻫﺬﺍ ﺗﺎﻟﻒ ﻭﻟﻜﻦ ﻻ ﻧﻨﺴﺒﻪ ﻟﻠﻤﺬﻫﺐ ؛

Orang ini *talif*, namun kita tidak boleh menyandarkan (kata _talaf_ ini) kepada madzhab (salaf).

ﻷﻧﻪ ﻳﻮﺟﺪ ﻣﻦ ﺇﺧﻮﺍﻧﻨﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻫﻢ ﻋﻠﻰ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺑﻞ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻳﻮﺟﺪ ﻣﻨﻬﻢ -ﻣﻦ ﻳﺨﺎﻟﻒ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻓﻲ ﺗﺼﺮﻓﺎﺗﻬﻢ ، ﻭﻳﺴﻴﺌﻮﻥ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺇﻟﻰ ﺃهلﺍﻹﺳﻼﻡ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻤﺎ ﻳﺤﺴﻨﻮﻥ ﺇﻟﻴﻪ ،

Karena memang ada diantara saudara² kita yang berada di atas madzhab salaf, bahkan mereka menginginkan bermadzhab salaf, namun ditemui ada diantara mereka yang menyelisihi salaf di dalam perilaku mereka, dan lebih banyak berbuat keburukan kepada Islam dan umat Islam ketimbang ia berbuat baik...

ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻘﺎﺋﻞ ﺭﺑﻤﺎ ﺭﺃﻯ ﺷﺨﺼًﺎ ﻧﺎﺑﻴًﺎ ﻓﻲ ﺗﺼﺮﻓﻪ ﻭﻣﻨﻬﺠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﻴﻦ ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﻥ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻫﻮ ﺍﻟﺘﻠﻒ .

Bisa jadi, orang yang berbicara seperti ini (yaitu yang mengatakan talafi, pent.), dia melihat perilaku dan manhaj yang tidak pantas dari oknum salafi, lalu ia berpendapat  : "Sesungguhnya salaf itu talaf"

ﻣﺎ ﻧﺪﺭﻱ ﻓﻲ ﺍﻟﻮﺍﻗﻊ ، ﻟﻜﻦ ﺇﻥ ﺃﺭﺍﺩ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺣﻘﻴﻘﺔ ؛ ﻓﻨﻘﻮﻝ : ﺃﻧﺖ ﺍﻟﺘﺎﻟﻒ ﻭﻟﻴﺲ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺴﻠﻒ .

Kami tidak tahu realitanya (ada atau tidak), namun jika ia memaksudkan (ucapannya talaf) kepada salaf yang sebenarnya, maka kami katakan  : *kamulah yang talif*, bukan madzhab salafnya!

" ﻟﻘﺎﺀ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺍﻟﻤﻔﺘﻮﺡ" : ( ﺷﺮﻳﻂ 235 )
📼 _Liqô'ul Bâbil Maftûh_, kaset 235

ℳـ₰✍
​✿❁࿐❁✿​
@abinyasalma

Di share ulang oleh Dr Muhammad Nur ihsan Ma dosen stdi Jember