Sabtu, 27 Juli 2019

Pengobatan akhir zaman PAZ Jogja solo Lombok Palembang Makasar

Bismillah.

Suatu ketika seseorang (35 thn, guru TK/SD) datang menemui kami dengan keluhan -katanya- kelenjar getah bening. Setelah lebih memperhatikannya, saya mendapati mata kanannya lebih melotot dan lebih membesar sehingga kelopaknya lebih terbuka membesar pula. Sementara yang kiri normal-normal saja.

Langkah yang dilakukan adalah mendiagnosa model kaki dan model tulang belakang yang bersangkutan. Setelah menemukan pola, dilakukan lah gerakan khusus dan amat sederhana. Salah satunya adalah engklek/jinjit -bahasa Sumbawanya: tekenjel-

Setelah tekenjel ini dilakukan 10 kali beserta gerakan lainnya, kami terheran-heran sebab mata kanan yang membesar tadi mengecil 95% dan hampir sama besar dengan mata kirinya. Keluhan sakit yang ia rasakan di sekitar wajah pun berkurang. Dalam hati, kami bersyukur.

Di lain kesempatan, seorang muslimah datang dengan keluarganya mengeluhkan tumor di perut. Katanya beratnya itu sekitar 3 kg. Sulit jalan kaki hingga harus naik motor ke masjid, tempat kami bersama tim mengadakan baksos pengobatan gratis beberapa bullan lalu.

Tanpa harus membuka kaos kakinya, kami mendiagnosa bentuk kaki serta tulang belakang. Setelah dilakukan terapi gerakan sederhana, benjolan besar yang ia rasakan begitu mengeras sudah lunak. Ia merasakan ringan di perut, walaupun benjolan 3 kg itu masih ada. Sudah bisa dibawa jalan kaki. Beliau jalan kaki pulang ke rumahnya.

Terapi ini tanpa obat, tanpa alat, dan bukan ruqyah (lebih bagus lagi dikombinasikan dengan ruqyah).

Namanya terapi PAZ (Pengobatan Akhir Zaman). Diberi nama demikian karena tanpa alat/obat/operasi, dan di akhir zaman nanti semua kecanggihan dan tekhnologi tak ada lagi.

Apakah ini syar'i?

Terapi ini bertumpu pada perbaikan tulang belakang, tulang ekor dan tulang pinggul. Kata mentor, semua penyakit yang terjadi bersumber dari perubahan posisi tiga tulang ini. Jadi dalam gerakannya, semua keluhan dari kepala sampai ujung kaki bisa tercover. Sekali mendayung, segala jenis ikan terjaring.

Sepanjang yang kami ikuti selama pelatihan perdana di Maret lalu hingga Juli ini, terjun langsung, serta interaksi dengan mentor dan rekan-rekan senior, semua diagnosa dan terapinya berjalan sesuai logika dan ilmu pengetahuan (walaupun akan berbeda dengan logika kedokteran barat). Kami pastikan tidak ada unsur mantra-mantra tertentu apalagi mistis, jin atau semacamnya.

Mentor kami sekaligus penemunya orang Bandung dan lama 12 tahun di Belanda. Ia seorang insinyur kerangka pesawat. Lihai dan mahir menjelaskan tentang tulang, organ dan kaitannya dengan penyakit di masa ini. (Kisah tentang beliau dan PAZ sendiri disebutkan di pelatihan)

Penyakit apa yang bisa diatasi? Ada banyak. Hampir semua jenis penyakit:

1. Syaraf terjepit,
2. Diabetes,
3. Hipertensi,
4. Ginjal,
5. Jantung,
6. Stroke,
7. Migrain,
8. Magh akut,
9. Benjolan payudara dan leher,
10. Beser,
11. Diabetes/Gangren, dsb.

Apakah bisa untuk bayi:

Kami pernah ikut kelas upgrading PAZ untuk kasus bayi di Surabaya. Seorang anak umur (5 thn) dengan kasus kanker mata dihadirkan di depan -dan memang kelas upgrade lebih banyak praktek menyelesaikan banyak kasus.- Kedua matanya membengkak dgn bola mata seperti mau keluar. Mata kanan udah dibiopsi. Kedua kaki lunglai tak bisa digunakan utk bertumpu, apalagi berjalan. Jadi hanya digendong oleh ibunya. Muka selalu mendongak ke atas. Begitu menyedihkan.

Setelah diterapi oleh ust. Haris (berkacamata) sbg mentor dan oleh tim beliau, tidak lebih dari 10 menit, si kecil tadi sudah bisa berdiri tegak dan berjalan. Mata kirinya sudah bisa berkedip/dikedipkan menandakan kelopaknya mulai mengecil.

Sebagian besar peserta terutama ibu-ibu menangis haru melihat perubahan kondisinya yang jauh membaik setelah diterapi singkat. Dua hari ini memang penuh tangisan para peserta melihat anak-anak teriak menangis dgn berbagai kasus.

Begitu tersiksanya anak-anak yang memiliki penyakit 'ngeri' di usia dini. Tentunya akan membuat orang tua super sedih selain juga akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit.

Hanya saja kabar baiknya, semua penyakit anak/bayi berporos pada perubahan tulang ekor dan itu sangat mudah diatasi dengan tekhnik bedong -asalkan paham teorinya- apapun nama medis utk penyakit tsb, semisal:

1. Jantung bocor
2. Epilipsi
3. Down Sindrom
4. Autisme
5. Hydrocephalus
6. Lumpuh
7. Lunglai
8. Polio
9. Thalasemia.
10. Leukimia,
11. Speech delay, dll

________
Setiap orang mengalami perubahan posisi tulang yang mengakibatkan mereka pada akhirnya mengeluhkan penyakit ini dan itu. Anda mesti mengetahui gerakan terapi yang sesuai dengan diagnosa anda. Hanya saja, karena setiap orang memiliki format kaki dan tulang belakang yang berbeda, terutama diagnosa titik pubis, seseorang tidak boleh meniru gerakan terapi ini sembarangan karena akan menyebabkan adanya penyimpangan baginya.

Oya, setelah mengikuti kelas dasar Maret lalu di KJ Hotel, Yogyakarta, kami semakin memahami kenapa orang-orang yang rutin olahraga badminton dan golf mudah kena serangan jantung saat bermain. Ini ada kaitannya dengan posisi tulang belakng, ekor dan pinggul yang berubah ekstrim hingga mempengaruhi organ-organ. Jadi walaupun mengkosumsi obat apapun bahkan operasi, tak akan bisa menyelesaikan keluhan apapun selama perbaikan ketiga jenis tulang di atas tidak diatasi.

______

1. Mataram/Lombok/Sumbawa

Yani Fahriansyah WA: +6281918460755 atau klik wa.me/6281918460755

2. Yogyakarta

Pak Marjunul Noor Purwoko
Mas Adi Bayu Nugroho
Dll.

3. Klaten/Solo

Mas Qirno Al Milironi
Mas Tri Hariyanto
Dll

4. Palembang

Bang Benny Sutanrajointan/ kak Syrlia Aprianti
Dll

5. Makassar

Bang Muhirin Hebat
Dll

_____
*Foto saat kelas upgrading untuk bayi, Surabya, Juni 2019