⭐Taqrib Al-Baiquniyah (13)⭐
👉 "Jenis Hadis Ketiga: Hadis Dha'if"
✍🏻 Setelah Syekh Al-Baiquniy rahimahullah menyebutkan Hadis Hasan, maka beliau langsung menyebutkan Hadis Dha'if beserta definisinya secara ringkas dengan menyatakan:
6 - وكُلُّ مَا عَنْ رُتْبَةِ الحسن قَصُرْ ... فَهْوَ الضَّعِيْفُ وَهْوَ أَقْسَاماً كُثُرْ
Terjemahannya:
[ Dan setiap (hadis) yang kurang dari (memenuhi) derajat (dan syarat-syarat) Hadis Hasan… maka ia adalah Hadis Dha'if, dan ia memiliki jenis-jenis yang banyak ]
✍🏻 Di sini beliau mengisyaratkan bahwa makna Hadis Dha'if adalah yang tidak mencapai level Hadis Hasan, apatah lagi Hadis Shahih. Sebagian ulama seperti Ibnu Hajar rahimahullah (dalam An-Nukat: 1/247) menyatakan bahwa definisi yang tepat bagi Hadis Dha'if adalah:
كُلُّ حَدِيْثٍ لَمْ تَجْتَمِعْ فِيْهِ صِفَاتُ الْقَبُوْلِ
[ Setiap hadis yang tidak terpenuhi di dalamnya karakteristik (syarat-syarat) hadis yang maqbul (diteriman) ]
✍🏻 Maknanya: bila suatu hadis tidak memenuhi salah satu saja dari 5 syarat Hadis Hasan yang telah disebutkan dan dibahas sebelumnya, maka hadis itu dianggap Hadis Dha'if. Bila ia tidak memenuhi dua syarat dari 5 syarat tersebut, maka hadis tersebut bisa dianggap Dha'if Jidaan, yang tidak bisa diamalkan dan dijadikan hujjah termasuk dalam Fadilah Amal sekalipun bagi yang membolehkan Hadis Dha'if dalam Fadail.
✍🏻 Hadis Dha'if ini memiliki jenis yang sangat banyak sebagaimana dalam ucapan Syekh Al-Baiquniy rahimahullah. Sebagian ulama seperti Ibnu Hibban (sebagaimana dinukil dalam Alfiyah Al-'Iraqiy) menyebutkan bahwa jenisnya mencapai 49 jenis, bahkan sebagian mereka menyebutkan lebih dari seratus.
✍🏻 Hadis Dha'if atau Marduud pada umumnya disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
✏ 1)-Terputusnya sanad. Di antara jenisnya adalah Hadis Mursal, Munqathi', Mudallas, Mu'dhal, Mu'allaq, dan Mursal Khafiy.
✏ 2)-Dha'if-nya rawi-rawinya. Di antara jenisnya adalah Hadis Mu'allal, Maqlub, Syaadz, Mudhtharib, Mudraj, Munkar, Matruk, Maudhu'.
Semua ini akan disebutkan oleh Syekh Al-Baiquniy dalam bait-bait Al-Baiquniyah ini kecuali Hadis Mu'allaq.
✍🏻 Perlu diketahui juga bahwa Hadis Dha'if itu berbeda-beda level kedha'ifannya; ada yang dha'ifnya ringan sehingga bisa dikuatkan oleh Badis Dha'if lain yang selevel atau lebih agak kuat, ada yang dha'ifnya sangat kuat sehingga mencapai Munkar atau Dha'if Jiddan. Adapun Hadis Maudhu'/Palsu; maka sebenarnya ia bukan hadis, hanya saja diberikan julukan "hadis" di depannya lantaran ia telah dianggap hadis oleh sebagian orang, juga karena beberapa sebab lainnya yang akan dibahas di pembahasan Hadis Maudhu'.
✍🏻 Lalu apakah para ulama mengamalkan Hadis Dha'if? Apakah penyertaan hadis-hadis dha'if dalam kitab-kitab hadis mereka menunjukkan bahwa mereka berdalil dan mengamalkan kandungan Hadis Dha'if, atau ada tujuan lainnya? Semoga bahasannya bisa dimudahkan pada bahasan selanjutnya, Bi Idznillaah.
🌹Semoga Bermanfaat.
📚 Chanel "Fawaid Ilmu Hadis" 📚
( https://t.me/maulanalaeda )