Rabu, 31 Juli 2019

Berlebih lebihan dalam beberapa hal

Hati sangatlah berpengaruh dalam gerak-gerik seseorang. Karena seseorang akan selalu melakukan sesuatu sesuai kata hatinya.                    


 


Hati ϑί dalam tubuh manusia laksana raja pada anggota tubuh, dan anggota tubuh adalah prajuritnya, apabila rajanya baik, maka baik pula prajuritnya, dan apabila raja buruk, maka buruk pulalah prajuritnya.    


 


Rasulullah صلى اللّهُ عليه وسلم bersabda: 


 


ألا إن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب 


 


      “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasadnya. Dan apabila dia rusak, maka rusaklah seluruh  jasadnya, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati”. (HR. al-Bukhari)


 


      Setampan atau secantik apapun rupa seseorang, tidaklah indah tanpa hati Чαπg bersih, karena hati yang bersih melahirkan perbuatan yang baik, begitu pula sebaliknya. Dan Allah tidaklah melihat dari fisik seseorang, melainkan Allah akan melihat pada hati dan amalannya.


   


Dari Abu Hurairah  رضي الله عنه  berkata, Rasulullah صلى اللّهُ عليه وسلم  bersabda, 


 


  إن الله لا ينظر إلى أجسامكم ولا إلى صوركم ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم


 


     “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian, tidak pula rupa-rupa kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati-hati kalian dan perbuatan-perbuatan kalian”. (HR. Muslim)


 


      Oleh karena itu membersihkan hati sangatlah penting, karena pada hari kiamat tidaklah berguna harta dan anak kecuali Чαπg datang kepada Allah dengan membawa hati yang selamat. Sebagaimana firman-Nya:


 


يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله بقلب سليم 


 


     “Pada hari (kiamat) ketika tidak lagi bermanfaat harta maupun keturunan, kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (QS. asy-Syu’araa’ : 88-89)


 


• Karakter Hati Yang Selamat


 


     Syaikh as-Sa’di rahimahullah menyebutkan beberapa karakter atau ciri-ciri hati yang selamat; yaitu hati tersebut diisi dengan: keikhlasan, ilmu, keyakinan, kecintaan kepada kebaikan dan menganggap kebaikan itu sesuatu yang indah di dalam hatinya, keinginan dan kecintaannya senantiasa mengikuti apa yang Allah cintai, begitu pula hawa nafsunya tunduk mengikuti ajaran yang Allah berikan. (Taisir al-Kariim ar-Rahmaan, hal:593)


 


    Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan bahwa hati tidak akan benar-benar bisa selamat kecuali jika terbebas dari lima hal:


 


1. Syirik yang memupuskan tauhid.


 


2. Bid’ah yang menyimpangkan dari as-Sunnah.


 


3. Menuruti keinginan nafsu yang membuat berpaling dari perintah (syari’at).


 


4. Kelalaian yang membuat dzikir terbengkalai.


 


5. Hawa nafsu yang mengikis kemurnian ibadah dan keikhlasan


 


(Ad-Daa’ wa ad-Dawaa’, hal:138)


 


     Agar hati kita bersih dan selamat hendaklah kita mengetahui racun-racun yang bisa merusak hati. Ada Empat racun dalam hati Чαπg memiliki pengaruh Чαπg sangat kuat dan Чαπƍ paling banyak menyebar, diantaranya adalah:


 


1. Kelebihan dalam berbicara (Fudhulul kalam)


 


2. Kelebihan dalam memandang (Fudhulun nadzar)


 


3. Berlebih-lebihan dalam hal makanan (Fudhuluth tho'aam)


 


4. Kelebihan dalam bergaul


(Fudhulul mukhaalathoh)


 


     Hendaklah kita berusaha menjaga hati kita dengan tidak memasukkan racun-racun tersebut, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyingkirkannya. Dan apabila racun-racun tersebut masuk karena kelalaian atau kesalahan maka hendaklah kita bersegera untuk menghapusnya dengan bertaubat kepada Allah dan memperbanyak beristighfar.              Semoga kita semua dapat terhindar dari racun-racun Чαπg menjangkit hati, sehingga kita kelak menghadap Allah dengan membawa hati Чαπg selamat. 


 


آمِيْن


 


- - - - - - 〜✽〜 - - - - - -


 


Dipost Ustadz Fuad Hamzah Baraba', Lc -hafizhahullah- tgl 8 Februari 2016