ORANG KAYA YANG ZUHUD
Ibnul Qoyim menyebutkan riwayat dari Imam Ahmad,
Ada orang yang bertanya kepada Imam Ahmad,
أيكون الرجل زاهدا ، ومعه ألف دينار؟
Apakah seseorang bisa menjadi zuhud, sementara dia memiliki 1000 dinar?
Jawab beliau,
نعم على شريطة ألا يفرح إذا زادت ولا يحزن إذا نقصت ، ولهذا كان الصحابة أزهد الأمة مع ما بأيديهم من الأموال
Betul, dengan syarat, dia tidak merasa bangga ketika hartanya bertambah dan tidak sedih ketika hartanya berkurang. Karena itulah, para sahabat menjadi generasi paling zuhud, meskipun mereka memiliki banyak harta.
Pertanyaan semisal juga pernah disampaikan kepada Sufyan at-Tsauri,
أيكون ذو المال زاهدا ؟
Apakah orang yang kaya bisa menjadi zuhud?
Jawab Imam Sufyan,
نعم؛ إن كان إذا زيد في ماله شكر ، وإن نقص شكر وصبر
Betul, jika dia bisa menjadi orang yang apabila hartanya bertambah, dia bersyukur, dan jika hartanya berkurang, dia tetap bersyukur dan bersabar. (Madarij Salikin, hlm. 466).
Ibnul Qoyim melanjutkan,
Memutus hubungan agar dunia tidak berada di hatinya, akan semakin terpuji apabila itu dilakukan karena 2 alasan,
[1] Karena kekhawatiran itu bisa membahayakan agamanya.
[2] Ketika dia merasa tidak ada maslahat besar di sana.
Read more https:// pengusahamuslim.com/5879-dunia-hanya-di-tangan-tidak-di-hati.html