#DaurahSyariyyahLidDuat_3
#FawaidDaurahSyariyyah
#Mahad_IbnuHajarAl_Islamiy_Jakarta
الدورة الشرعية الثالثة للدعاة
في معهد ابن حجر الإسلامي - جاكرتا الشرقية
Riwayat-riwayat yang Berkaitan dengan Khawarij
Oleh
Syaikh Dr. Basim bin Faisal Al-Jawabirah hafizhahullah
Guru Besar Hadis di Universitas Yordania
BAGIAN 01
إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, memohon ampunan-Nya, dan berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami serta keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Rabb yang berhak disembah dengan benar selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad ﷺ adalah hamba dan utusan-Nya.
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيثِ كَلَامُ اللَّهِ - تَعَالَى -، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.
Amma ba’du:
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah firman Allah Ta’ala, dan petunjuk terbaik adalah petunjuk Muhammad ﷺ. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan (dalam agama), setiap perkara yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.
وَبَعْدُ:
فَالْخَوَارِجُ مِنْ أَكْثَرِ الْفِرَقِ الْإِسْلَامِيَّةِ خَطَرًا عَلَى الْمُجْتَمَعِ، سَوَاءً كَانَ مُجْتَمَعًا مُسْلِمًا أَوْ غَيْرَ مُسْلِمٍ، بَلْ خَطَرُهُمْ عَلَى الْمُجْتَمَعِ الْمُسْلِمِ أَشَدُّ وَأَنْكَى، لِقَوْلِهِ ﷺ:
يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ، وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ.
Dan setelah itu:
Kelompok Khawarij adalah salah satu kelompok Islam yang paling berbahaya bagi masyarakat, baik masyarakat Muslim maupun non-Muslim. Bahkan bahayanya mereka terhadap masyarakat Muslim jauh lebih besar dan lebih mengerikan, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
"Mereka membunuh orang-orang Islam dan membiarkan para penyembah berhala.” (Disepakati al-Bukhari dan Muslim dan akan datang penjelasan takhrijnya).
وَلَمْ أَرَ فِرْقَةً مِنَ الْفِرَقِ الضَّالَّةِ الْمُنْحَرِفَةِ حَذَّرَ مِنْهَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ مِثْلَ مَا حَذَّرَ مِنَ الْخَوَارِجِ، لِمَا يَعْتَقِدُونَ مِنْ فِكْرٍ ضَالٍّ مُنْحَرِفٍ بَعِيدٍ عَنْ جَوْهَرِ الْإِسْلَامِ وَعَدْلِهِ، فَهُمْ: «حُدَثَاءُ الأَسْنَانِ، سُفَهَاءُ الأَحْلَامِ» كَمَا وَصَفَهُمُ الرَّسُولُ ﷺ، فَهُمْ يُكَفِّرُونَ
المسلم بالكبيرة ثم يستحلون دمه وماله. فكم قتلوا من المسلمين الآمنين وعاثوا في الأرض فسادا تقتيلا وتشريدا وتدميرا، لا يفرقون بين الأطفال والشيوخ والنساء.
قَالَ الْحَسَنُ - أي : البصري - لِرَجُلٍ مِنَ الْخَوَارِجِ: مَا الْإِسْلَامُ؟ قَالَ: «شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَحَجُّ الْبَيْتِ، وَصِيَامُ رَمَضَانَ، وَالْغُسْلُ مِنَ الْجَنَابَةِ، وَذَكَرَ أَشْيَاءَ، فَقَالَ الْحَسَنُ: (إِنَّكَ لَتَقْتُلُ مَنْ هَذَا دِينُهُ)
Aku tidak pernah melihat ada golongan dari kelompok sesat yang menyimpang, yang diperingatkan oleh Rasulullah ﷺ seperti peringatan beliau ﷺ terhadap Khawarij. Sebab, mereka memiliki pemikiran yang sesat dan menyimpang, jauh dari esensi Islam dan keadilannya. Mereka digambarkan oleh Rasulullah ﷺ sebagai: "Orang-orang yang masih muda usianya dan pendek akalnya." (Disepakati al-Bukhari dan Muslim dan akan datang penjelasan takhrijnya).
Bahkan mereka mengkafirkan seorang Muslim hanya karena dosa besar, lalu menghalalkan darah dan hartanya. Betapa banyak Muslim yang tidak bersalah telah mereka bunuh. Mereka membuat kerusakan di muka bumi dengan pembunuhan, pengusiran, dan penghancuran, tanpa membedakan antara anak-anak, orang tua, atau wanita.
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah (wafat 110 H) pernah bertanya kepada seorang dari kelompok Khawarij: "Apa itu Islam?" Dia menjawab, "Kesaksian bahwa tiada ada Rabb yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Muhammad adalah Rasul Allah, haji ke Baitullah, puasa Ramadan, mandi wajib dari janabah," dan dia menyebutkan beberapa hal lainnya. Al-Hasan kemudian berkata, "Engkau membunuh orang yang agamanya seperti itu!" (Diriwayatkan oleh Abdur Razzaq (18661).
ولقد كانت نواة خروجهم في عهد رسول الله ﷺ عندما قال ذو الخويصرة لرسول الله ﷺ: يَا رَسُولَ اللَّهِ اعْدِلْ، فَقَالَ: «وَيْلَكَ، وَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَمْ أَعْدِلْ، قَدْ خِبْتَ وَخَسِرْتَ إِنْ لَمْ أَكُنْ أَعْدِلُ».
Akar kemunculan mereka sudah terlihat pada masa Rasulullah ﷺ ketika Dzul Khuwaishirah berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah, bersikap adillah." Rasulullah ﷺ menjawab, "Celaka engkau! Siapa lagi yang akan adil jika aku tidak adil? Engkau benar-benar rugi dan merugi jika aku tidak adil." (Disepakati oleh Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Said, dan akan dijelaskan dalam takhrijnya).
ثم خرجوا في عهد عثمان، وحاصروه في بيته حوالي أربعين يوما، ثم اقتحموا عليه بيته فقتلوه صائما يتلو كتاب الله.
Kemudian mereka muncul di masa Utsman radhiallahu’anhu. Mereka mengepung rumahnya selama sekitar empat puluh hari, lalu menyerbu rumahnya dan membunuhnya saat sedang berpuasa dan membaca Kitabullah.
ثم كان خروجهم الأكبر والمنظم في عهد علي، فقد قاتلهم يوم النهروان، ثم قاموا باغتياله على يد الخارجي ابن ملجم.
Kemunculan terbesar dan terorganisir mereka terjadi di masa Ali radhiallahu’anhu. Beliau memerangi mereka pada Perang Nahrawan (tahun 38 H), dan mereka akhirnya membunuh beliau melalui tangan seorang Khawarij bernama Ibnu Muljam.
وخطرهم وشرهم العظيم مازال موجودًا إلى يومنا هذا في تكفير المسلمين وقتلهم واستباحة أموالهم، وتشويه صورة الإسلام الصافية النقية.
Bahaya dan kejahatan besar mereka masih ada hingga hari ini. Mereka mengkafirkan umat Islam, membunuh mereka, menghalalkan harta mereka, dan merusak citra Islam yang murni dan suci.
قال الإمام الآجري - رحمه الله - : بَابُ ذَمِّ الْخَوَارِجِ وَسُوءِ مَذَاهِبِهِمْ، وَإِبَاحَةِ قِتَالِهِمْ وَثَوَابِ مَنْ قَتَلَهُمْ أَوْ قَتَلُوهُ.
Imam Al-Ajurri - rahimahullah (wafat 360 H)- berkata: "Bab tentang celaan terhadap Khawarij, buruknya mazhab mereka, kebolehan memerangi mereka, serta pahala bagi orang yang membunuh mereka atau dibunuh oleh mereka."
(Syaikh hafizhahullah mengatakan tentang kitab yang termasuk referensi tentang Aqidah yang dianjurkan untuk dibaca oleh kaum muslimin ditulis oleh Imam al-Ajurri rahimahullah – as-Syari’ah)
لَمْ يَخْتَلِفِ الْعُلَمَاءُ قَدِيمًا وَحَدِيثًا أَنَّ الْخَوَارِجَ قَوْمُ سُوءٍ، عُصَاةٌ لِلَّهِ تَعَالَى - وَلِرَسُولِهِ ، وَإِنْ صَلَّوْا وَصَامُوا، وَاجْتَهَدُوا فِي الْعِبَادَةِ، فَلَيْسَ ذَلِكَ بِنَافِعِ لَهُمْ، نَعَمْ، وَيُظْهِرُونَ الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيَ عَنِ الْمُنْكَرِ، وَلَيْسَ ذَلِكَ بِنَافِعِ لَهُمْ؛ لِأَنَّهُمْ قَوْمٌ يَتَأَوَّلُونَ الْقُرْآنَ عَلَى مَا يَهْرُونَ، وَيُمَوِّهُونَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ، وَقَدْ حَذَرَنَا اللَّهُ تَعَالَى - مِنْهُمْ، وَحَذَرَنَا النَّبِيُّ ، وَحَذَرَنَاهُمُ الْخُلَفَاءُ الرَّاشِدُونَ بَعْدَهُ، وَحَذَرَنَاهُمُ الصَّحَابَةُ رَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ.
Para ulama sejak zaman dahulu hingga sekarang sepakat bahwa Khawarij adalah kaum yang buruk, pelanggar terhadap Allah Ta'ala dan Rasul-Nya, meskipun mereka salat, berpuasa, dan bersungguh-sungguh dalam beribadah. Semua itu tidak bermanfaat bagi mereka. Bahkan, meskipun mereka menampakkan amar ma’ruf nahi mungkar, hal itu tetap tidak bermanfaat bagi mereka. Sebab, mereka adalah kaum yang menafsirkan Al-Qur'an sesuai dengan hawa nafsu mereka dan menyesatkan kaum Muslimin. Allah Ta'ala telah memperingatkan kita dari mereka, Nabi ﷺ juga memperingatkan kita, begitu pula para khalifah yang lurus setelah beliau, serta para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
وَالْخَوَارِجُ هُمُ الشَّرَاةُ الْأَنْجَاسُ الْأَرْجَاسُ، وَمَنْ كَانَ عَلَى مَذْهَبِهِمْ مِنْ سَائِرِ الْخَوَارِجِ يَتَوَارَثُونَ هَذَا الْمَذْهَبَ قَدِيمًا وَحَدِيثًا ، وَيَخْرُجُونَ عَلَى الْأَئِمَّةِ وَالْأَمَرَاءِ، وَيَسْتَحِلُّونَ قَتْلَ الْمُسْلِمِينَ، فَأَوَّلُ قَرْنٍ طَلَعَ مِنْهُمْ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ: هُوَ رَجُلٌ طَعَنَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ، وَهُوَ يَقْسِمُ الْغَنَائِمَ، فَقَالَ: اعْدِلْ يَا مُحَمَّدُ.
Khawarij adalah golongan pemberontak yang najis dan kotor. Orang-orang yang mengikuti mazhab mereka, dari berbagai golongan Khawarij, mewarisi pemahaman ini sejak dahulu hingga kini. Mereka memberontak kepada para imam dan pemimpin, serta menghalalkan darah kaum Muslimin. Kelompok pertama dari mereka muncul pada masa Rasulullah ﷺ, yaitu seorang laki-laki yang mencela Rasulullah ﷺ saat beliau sedang membagi ghanimah. Orang itu berkata, "Bersikaplah adil, wahai Muhammad!"
وَأَمَرَ فِي غَيْرِ حَدِيثٍ بِقِتَالِهِمْ، وَبَيَّنَ فَضْلَ مَنْ قَتَلَهُمْ أَوْ قَتَلُوهُ، ثُمَّ إِنَّهُمْ بَعْدَ ذَلِكَ خَرَجُوا مِنْ بُلْدَانِ شَتَّى ، وَاجْتَمَعُوا وَأَظْهَرُوا الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيَ عَنِ الْمُنْكَرِ، حَتَّى قَدِمُوا الْمَدِينَةَ، فَقَتَلُوا عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ.
Nabi ﷺ memerintahkan dalam banyak hadits untuk memerangi mereka dan menjelaskan keutamaan bagi orang yang membunuh mereka atau yang terbunuh oleh mereka. Setelah itu, mereka muncul dari berbagai negeri, berkumpul, dan menampakkan seruan amar ma’ruf nahi mungkar, hingga mereka tiba di Madinah dan membunuh Utsman bin Affan.
ثُمَّ خَرَجُوا بَعْدَ ذَلِكَ عَلَى أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رضي الله عنه. وَلَمْ يَرْضَوْا لِحُكْمِهِ، وَأَظْهَرُوا قَوْلَهُمْ، وَقَالُوا: لَا حُكْمَ إِلَّا لِلَّهِ، فَقَالَ عَلِيٌّ: كَلِمَةٌ حَقٌّ أَرَادُوا بِهَا الْبَاطِلَ.
Kemudian mereka memberontak terhadap Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu. Mereka tidak ridha terhadap keputusannya, lalu menampakkan slogan mereka dan berkata, "Tidak ada hukum kecuali milik Allah." Ali berkata, "Kalimat yang benar, tetapi mereka menginginkan kebatilan di baliknya."
فَقَاتَلَهُمْ عَلِيٌّ رَاهُ فَأَكْرَمَهُ اللَّهُ - تَعَالَى - بِقَتْلِهِمْ، وَأَخْبَرَ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ بِفَضْلِ مَنْ قَتَلَهُمْ أَوْ قَتَلُوهُ، وَقَاتَلَ مَعَهُ الصَّحَابَةُ، فَصَارَ سَيْفُ عَلِيَّ نَ فِي الْخَوَارِجِ سَيْفَ حَقِّ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ.
Ali radhiyallahu 'anhu memerangi mereka, dan Allah memuliakannya dengan kemenangan atas mereka. Ali juga menyampaikan sabda Nabi ﷺ tentang keutamaan orang yang membunuh mereka atau yang terbunuh oleh mereka. Para sahabat turut berperang bersamanya, sehingga pedang Ali terhadap Khawarij menjadi pedang kebenaran hingga hari kiamat. (Selesai nukilan dari kitab "Asy-Syari'ah" karya Al-Ajurri 1/235, beliau wafat 360 H).
وَيَقُولُ ابْنُ تَيْمِيَّةَ - رَحْمَةُ اللَّهِ - :
وَقَدِ اتَّفَقَ الصَّحَابَةُ وَالْعُلَمَاءُ بَعْدَهُمْ عَلَى قِتَالِ هَؤُلَاءِ؛ فَإِنَّهُمْ بُغَاةٌ عَلَى جَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ، سِوَى مَنْ وَافَقَهُمْ عَلَى مَذْهَبِهِمْ، وَهُمْ يَبْدَءُونَ الْمُسْلِمِينَ بِالْقِتَالِ، وَلَا يَنْدَفِعُ شَرُّهُمْ إِلَّا بِالْقِتَالِ؛ فَكَانُوا أَضَرَّ عَلَى الْمُسْلِمِينَ مِنْ قُطَّاعِ الطَّرِيقِ. فَإِنَّ أُولَئِكَ إِنَّمَا مَقْصُودُهُمُ الْمَالُ، فَلَوْ أُعْطُوهُ لَمْ يُقَاتِلُوا، وَإِنَّمَا يَتَعَرَّضُونَ لِبَعْضِ النَّاسِ، وَهَؤُلَاءِ يُقَاتِلُونَ النَّاسَ عَلَى الدِّينِ حَتَّى يَرْجِعُوا عَمَّا ثَبَتَ بِالْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَإِجْمَاعِ الصَّحَابَةِ إِلَى مَا ابْتَدَعَهُ هَؤُلَاءِ بِتَأْوِيلِهِمُ الْبَاطِلِ وَفَهْمِهِمُ الْفَاسِدِ لِلْقُرْآنِ . اهـ.
Ibnu Taimiyyah – rahimahullah (wafat 728 H) - berkata:
“Para sahabat dan ulama setelah mereka sepakat bahwa kelompok ini (Khawarij) harus diperangi; karena mereka adalah pemberontak terhadap seluruh kaum Muslimin, kecuali yang setuju dengan mazhab mereka. Mereka memulai serangan terhadap kaum Muslimin, dan keburukan mereka tidak dapat dihentikan kecuali dengan memerangi mereka. Mereka lebih berbahaya bagi kaum Muslimin dibandingkan para perampok di jalanan. Sebab, tujuan para perampok hanya harta, jika diberi harta mereka tidak akan berperang, dan mereka hanya menyerang sebagian orang. Adapun Khawarij, mereka memerangi manusia karena agama hingga manusia meninggalkan apa yang telah ditetapkan oleh Al-Qur'an, Sunnah, dan ijma' sahabat untuk mengikuti bid'ah mereka yang didasarkan pada penafsiran batil dan pemahaman mereka yang rusak terhadap Al-Qur'an.”
وَقَسَّمْتُ هَذَا الْكِتَابَ إِلَى مُقَدِّمَةٍ وَفَصْلَيْنِ.
الْفَصْلُ الْأَوَّلُ: يَشْمَلُ خَمْسَةَ مَطَالِبَ:
• الْمَطْلَبُ الْأَوَّلُ: تَعْرِيفُ الْخَوَارِجِ فِي اللُّغَةِ وَالِاصْطِلَاحِ.
• الْمَطْلَبُ الثَّانِي: أَسْمَاءُ الْخَوَارِجِ وَسَبَبُ تِلْكَ التَّسْمِيَاتِ.
• الْمَطْلَبُ الثَّالِثُ: مَتَى نَشَأَ مَذْهَبُ الْخَوَارِجِ؟
• الْمَطْلَبُ الرَّابِعُ: حُكْمُ الْخَوَارِجِ.
• الْمَطْلَبُ الْخَامِسُ: صِفَاتُ الْخَوَارِجِ الْوَارِدَةُ فِي السُّنَّةِ النَّبَوِيَّةِ.
Saya membagi buku ini menjadi pengantar dan dua bab.
Bab pertama mencakup lima pembahasan:
1. Pembahasan pertama: Definisi Khawarij menurut bahasa dan istilah.
2. Pembahasan kedua: Nama-nama Khawarij dan sebab penamaannya.
3. Pembahasan ketiga: Kapan mazhab Khawarij muncul?
4. Pembahasan keempat: Hukum mengenai Khawarij.
5. Pembahasan kelima: Sifat-sifat Khawarij yang disebutkan dalam sunnah Nabi ﷺ .
أَمَّا الْفَصْلُ الثَّانِي: فَجَعَلْتُهُ فِي الْمَرْوِيَّاتِ الْوَارِدَةِ فِي الْخَوَارِجِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ، فَقَدْ جَمَعْتُ كُلَّ الْمَرْوِيَّاتِ الَّتِي وَقَفْتُ عَلَيْهَا؛ فَبَلَغَ رُوَاةُ الْحَدِيثِ مِنَ الصَّحَابَةِ اثْنَيْنِ وَثَلَاثِينَ صَحَابِيًّا، وَوَقَفْتُ عَلَى مُرْسَلٍ عَنْ قَتَادَةَ.
Adapun bab kedua, saya fokuskan pada riwayat-riwayat tentang Khawarij dari Rasulullah ﷺ. Saya telah mengumpulkan semua riwayat yang saya temukan, dengan jumlah perawi hadits dari kalangan sahabat mencapai tiga puluh dua sahabat, dan saya juga menemukan sebuah riwayat mursal dari Qatadah.
(Sumber: Minhaj As-Sunnah An-Nabawiyyah, 5/244).
آثَارًا مَوْقُوفَةً عَلَى الصَّحَابَةِ.
وَبَعْضُ الصَّحَابَةِ مِثْلَ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، رَوَى عَنْهُ خَمْسُونَ رَاوِيًا، وَبَعْضُ التَّابِعِينَ الَّذِينَ يَرْوُونَ عَنِ الصَّحَابَةِ بَلَغَ الرُّوَاةُ عَنْهُمْ أَكْثَرَ مِنْ ثَلَاثِينَ رَاوِيًا؛ مِثْلَ رِوَايَةِ أَبِي غَالِبٍ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، فَقَدْ رَوَى عَنْ أَبِي غَالِبٍ أَكْثَرُ مِنْ ثَلَاثِينَ رَاوِيًا، وَبَلَغَ الرُّوَاةُ عَنِ الصَّحَابَةِ وَمَنْ رَوَى عَنْهُمْ أَكْثَرَ مِنْ مِائَتَيْ رَاوٍ.
Ada riwayat-riwayat yang bersumber dari para sahabat.
Sebagian sahabat, seperti Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, telah diriwayatkan oleh lima puluh perawi. Beberapa tabi'in yang meriwayatkan dari para sahabat memiliki jumlah perawi lebih dari tiga puluh orang, seperti riwayat Abu Ghalib dari Abu Umamah. Abu Ghalib diriwayatkan oleh lebih dari tiga puluh perawi. Secara keseluruhan, jumlah perawi dari para sahabat dan mereka yang meriwayatkan dari sahabat mencapai lebih dari dua ratus perawi.
وَقَدْ رَتَّبْتُ الْكِتَابَ عَلَى مَسَانِيدِ الصَّحَابَةِ، ثُمَّ ذَكَرْتُ مَنْ رَوَى عَنْ كُلِّ صَحَابِيٍّ مِنَ التَّابِعِينَ، وَقَدَّمْتُ رِوَايَةَ الصَّحِيحَيْنِ عَلَى غَيْرِهِمَا، وَبَعْدَ الِانْتِهَاءِ مِنْ رِوَايَةِ الصَّحِيحَيْنِ قَدَّمْتُ الصَّحَابِيَّ الَّذِي لَهُ طُرُقٌ أَكْثَرُ عَلَى غَيْرِهِ.
Saya menyusun kitab ini berdasarkan musnad para sahabat, kemudian menyebutkan siapa saja dari kalangan tabi'in yang meriwayatkan dari setiap sahabat. Saya mengutamakan riwayat dari kitab Shahihain (Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim) dibandingkan riwayat lainnya. Setelah selesai dengan riwayat dari Shahihain, saya mendahulukan sahabat yang memiliki jalur periwayatan lebih banyak dibandingkan yang lain.
وَخَتَمْتُ الْكِتَابَ بِذِكْرِ بَعْضِ الْآثَارِ الْوَارِدَةِ فِي الْخَوَارِجِ.
وَأَشْكُرُ الْأَخَ مُحَمَّدَ الرَّمْحِيَّ عَلَى مَا قَامَ بِهِ مِنْ جُهْدٍ فِي مُرَاجَعَةِ الْكِتَابِ وَمُتَابَعَةِ إِعْدَادِهِ لِلطِّبَاعَةِ، فَجَزَاهُ اللَّهُ خَيْرًا.
Saya menutup kitab ini dengan menyebutkan beberapa riwayat yang berkaitan dengan kaum Khawarij.
Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara Muhammad al-Ramhi atas usahanya dalam meninjau kitab ini dan mengawasi proses persiapannya untuk dicetak. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan.
وَأَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَجْعَلَ عَمَلِي خَالِصًا لِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ، وَأَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنِّي لِيَوْمٍ عَظِيمٍ،
﴿يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ﴾ [الشعراء: ۸۸-۸۹].
Saya memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb Arsy yang Agung, agar menjadikan karya saya ini ikhlas karena wajah-Nya yang mulia, serta menerimanya dari saya pada hari yang agung,
"Hari di mana harta dan anak-anak tidak lagi bermanfaat kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih." (QS. Asy-Syu'ara: 88-89).
كَتَبَهُ
أ.د بَاسِمُ بْنُ فَيْصَلَ أَحْمَدَ الْجَوَابِرَةِ
أُسْتَاذُ الْحَدِيثِ النَّبَوِيِّ الشَّرِيفِ
بِالْجَامِعَةِ الْأُرْدُنِيَّةِ - كُلِّيَّةُ الشَّرِيعَةِ
٦ / ٥ / ١٤٣٧هـ
٢٠١٦/٢/١٥
Ditulis oleh:
Prof. Dr. Bassem bin Faisal Ahmad Al-Jawabrah
Guru Besar Ilmu Hadis Nabawi Universitas Yordania - Fakultas Syariah
6 Jumadil Awal 1437 H
15 Februari 2016 M
Bersambung InSya Allah
Akhukum Zaki Rakhmawan Abu Usaid
Di Ma’had IHBS Jakarta