Sunnah memperbanyak takbir di 10 hari pertama dibulan Dzulhijjah.
Imam al Bukhari meriwayatkan secara Mu'allaq didalam shahihnya, ia berkata:
"Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir"
Takbir di bulan Dzulhijjah ada 2 macam:
Pertama: Takbir Mutlak (Tidak dikaitkan pada waktu atau tempat tertentu).
Takbir mutlak dimulai dari masuknya bulan Dzulhijjah (setelah tenggelamnya matahari di akhir bulan Dzulqa'dah) hingga tenggelamnya matahari di akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah).
Seorang muslim dan muslimah dianjurkan untuk memperbanyak takbir pada pagi dan sore hari, sebelum dan sesudah shalat, dalam keadaan berdiri ataupun duduk, ketika berjalan kaki ataupun mengendarai kendaraan, di rumah, masjid ataupun pasar dan seterusnya pada tempat yang diperbolehkan untuk berzikir padanya.
Kedua: Takbir Muqayyad (Yang ada kaitannya dengan waktu tertentu).
Takbir muqayyad adalah takbir yang dibaca setelah shalat lima waktu. Dimulai dari bakda subuh di hari Arafah (9 Dzulhijjah) dan berakhir bakda ashar di akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah). Ini bagi yang tidak berhaji, adapun yang melakukan ibadah haji, maka mereka memulai membaca takbir setelah melempar jumrah Aqabah hingga akhir hari Tasyriq.
Di Madinah, apabila sudah masuk 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, maka pusat perbelanjaan mulai menghiduokan audio rekaman takbir agar menjadi sarana pengingat kaum muslimin akan sunnah bertakbir di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Seperti pada video dibawah ini.
Barakallahufikum
Ustadz yami cahyanto