Jumat, 14 Juni 2024

Nash-nash dari Al Quran dan Sunnah serta Ijma' salaful ummah menunjukkan bahwa pemerintah, imam shalat, hakim/penguasa, pemimpin pasukan, dan amil zakat, mereka ditaati dalam perkara-perkara yang bersifat ijtihad

Syaikh Al Albani juga menguatkan pendapat rukyat global, bahwa semua negeri merujuk pada negeri yang pertama melihat hilal.

Namun beliau mengatakan:

وإلى أن تجتمع الدول الإسلامية على ذلك ،فإنى أرى على شعب كل دولة أن يصوم مع دولته ولا ينقسم على نفسه ،فيصوم بعضهم معها وبعضهم مع غيرها ممن تقدمت في صيامها أو تأخرت، لما في ذلك من توسيع دائرة الخلاف

"Sambil menunggu bersatunya negara-negara Islam, maka saya berpendapat bahwa rakyat di setiap negara harus berpuasa bersama negaranya dan tidak memisahkan diri, sehingga ada yang berpuasa bersama pemerintah dan ada yang bersama yang lainnya, baik mendahului puasa atau lebih akhir. Karena hal ini bisa memperlebar perselisihan." (Tamamul Minnah 397)

Apa yang beliau sampaikan sudah sangat sesuai dengan ushul yang disampaikan oleh Imam Ibn Abil Izz al Hanafi dalam Syarh Aqidah Thahawiyah:

وقد دلت نصوص الكتاب والسنة وإجماع سلف الأمة أن ولي الأمر ، وإمام الصلاة ، والحاكم ، وأمير الحرب ، وعامل الصدقة - : يطاع في مواضع الاجتهاد ، وليس عليه أن يطيع أتباعه في موارد الاجتهاد ، بل عليهم طاعته في ذلك ، وترك رأيهم لرأيه ، فإن مصلحة الجماعة والإئتلاف ، ومفسدة الفرقة والإختلاف ، أعظم من أمر المسائل الجزئية 

"Nash-nash dari Al Quran dan Sunnah serta Ijma' salaful ummah menunjukkan bahwa pemerintah, imam shalat, hakim/penguasa, pemimpin pasukan, dan amil zakat, mereka ditaati dalam perkara-perkara yang bersifat ijtihad. Mereka tidak wajib mentaati pengikutnya dalam persoalan ijtihad, justru wajib bagi pengikutnya mentaati pemimpin dan meninggalkan pendapat pribadinya demi pendapat pemimpin. Hal ini karena maslahat persatuan dan kerukunan, serta bahaya dari perpecahan dan perselisihan lebih besar daripada masalah-masalah yang bersifat cabang.." (2/535)

Mengikuti pemerintah dalam permasalahan ijtihadiyah (apalagi ibadah jama'i) adalah ushul, dalam artian: dari ushul tersebut bercabang berbagai furu' atau cabang permasalahan. 

Jika ushul ini tidak dipegang, maka pintu penyelisihan terhadap pemerintah akan terbuka sangat lebar, bukan hanya dalam Idul Adha, namun dalam perkara lainnya.
Ustadz ristiyan ragil