Di Saudi kalau sudah ada persaksian maka walaupun secara hisab mustahil, maka tetap diterima dan ditetapkan.
Di Indonesia, hisab digunakan sebagai alat bantu untuk menolak persaksian, bukan menetapkannya.
Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya:
هل يعمل بحساب المراصد الفلكية في إثبات الهلال ؟
"Apakah kita mengamalkan hisab observatorium untuk menetapkan hilal?"
Beliau menjawab:
الذي نرى أن يعمل به في النفي لا في الإثبات . ومعنى ذلك : أنه لو قال شخص أنه رأى الهلال ، والمراصد تقول إن الهلال لا يمكن أن يولد هذه الليلة في هذا المكان ، فإنا نعمل بنفي المرصد . ولو قرر المرصد أن الهلال مولود الليلة ، ولم يره أحد من الناس رؤية مجردة لم نعمل بإثبات المرصد ، لأن العبرة بالرؤية الطبيعية
"Kami berpendapat bahwa hisab hanya digunakan untuk menolak persaksian bukan untuk menetapkan. Maknanya: JIka seseorang mengaku melihat hilal, namun pihak observatorium mengatakan hilal tidak mungkin dilihat karena belum lahir/wujud malam ini di tempat ini, maka kita menolak persaksian tersebut. Dan jika observatorium menyatakan hilal telah lahir/wujud ketika matahari tenggelam, namun tidak ada orang yang melihat hilal tsb, maka kita tidak beramal berdasarkan (hisab) observatorium tersebut. Karena yang menjadi patokan adalah melihat hilal secara langsung."
Ustadz ristiyan ragil