Melihat anak-anak yang menonton temannya dihajar dan mereka diam saja teringat sebuah doa supaya kita dijauhkan dari sifat buruk ini. Penyait dan sifat ini namanya Al Jubn alias pengecut. Haditsnya begini:
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
“Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut/pengecut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)
Sifat Al Jubn itu bukan hanya melanda anak-anak kecil tapi juga orang dewasa. Bentuknya berupa menjadi pengecut membela dan menyuarakan kebenaran, pengecut melawan kebatilan, pengecut beramar makruf nahi mungkar. Sampai-sampai para da'i pun tidak lepas dari sifat ini yaitu mereka yang kajiannya cari yang aman-aman dan tidak berani lantang menyampaikan bahaya suatu kemungkaran. Mari kita amalkan doa ini. Semoga kita menjadi para pemberani dan bukan seorang yang pengecut.
Ustadz rohmanto