Catatan Tabligh Akbar Ustadz Dr Firanda Andirja
Masjid Jami’ Assunnah Cirebon
Sabtu, 28 Oktober 2023
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَة
“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shobwah," (HR. Ahmad)
Shobwah adalah kecondongan untuk bermaksiat dan kecenderungan untuk menyimpang dari kebenaran.
Juga dalam hadits masyhur tentang tujuh golongan yang mendapat naungan dari Allah, salah satunya Allah menyebutkan tentang seorang pemuda, yaitu :
وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ
“seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah,” (HR Bukhari).
Seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah merupakan sebuah hal yang istimewa. Mengapa demikian? Karena kalau orang tua yang istiqamah, maka itu wajar. Secara keumumuan usia, orang tua lebih dekat dengan kematian.
Lalu dalam hadits yang lain Nabi Shallallahu ' alaihi wasallam mengingatkan bahwa ada 4 hal yang nanti akan ditanya. Selain umur ditanya secara umum, masa muda juga nanti akan ditanyakan secara spesifik.
وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلاهُ
“tentang masa muda, untuk apa ia habiskan,” (HR At-Tirmidzi)
Juga dalam hadits tentang pemanfaatan 5 perkara Sebelum datang 5 perkara :
شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ
“masa mudamu sebelum datang masa tuamu,” (HR Al-Hakim)
2. Puncak masa muda berkisar dari 15-40 tahun. Hal ini sebagaimana Allah sebutkan dalam Surat Al- Ahqaf: 15
حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً
“Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun,”
3. Diantara pendapat para ulama mengapa masa muda akan menjadi seuatu yang ditanyakan lebih spesifik? Alasannya adalah masa muda menjadi masa paling aktif dalam melakukan amalan.
Pendapat lain mengatakan bahwa usia sebelum baligh seseorang masih belum mendapat taklif sedangkan usia 40 keatas Allah memberikan Musamahah (permakluman) karena telah melemah secara fisik.
Ulama lain mengatakan bahwa di usia 15-40 tahun seseorang lebih merasakan dua kenikmatan yang sangat besar yaitu nikmat sehat dan sempat.
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa di usia 15-40 tahun biasanya menjadi masa penentu. Artinya ketika seseorang mampu memanfaatkannya ia akan bisa melanjutkan di usia setelahnya.
4. Masa muda adalah masa yang sangat cepat berlalu. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah berkata :
ما شبهت الشباب إلا بشيء كان في كمي ثم سقط
“Tidaklah masa muda aku serupakan melainkan seperti sesuatu yang ada di lenganku lalu terjatuh”.
Maknanya adalah masa ini cepat berlalu.
5. Al-Quran dan juga sejarah membuktikan bahwa para pemuda telah melakukan hal-hal besar. Contohnya Nabi Ibrahim. Al-Quran menceritakan tentang masa muda Nabi Ibrahim ketika menghancurkan berhala-berhala dan dicari oleh penguasa.
قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ
Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim", (QS Al-Anbiya : 60).
Begitu juga Nabi Musa yang disebutkan dalam surat Yunus 83. Juga Nabi Yusya' bin Nun ketika Allah menyebutkan dengan dengan lafadz Al-Fata (pemuda) dalam Al-Kahfi: 60. Bahkan Allah juga menyebutkan tentang para pemuda dalam Surat Al-Kahfi.
Beberapa wasiat untuk usia muda
1. Anak muda agar meninggalkan maksiat. Caranya? Jangan mendekati maksiat. Karenanya Allah berfirman :
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra :32)
2. Anak muda hendaklah mencari ketenangan dari Al-Quran dan dzikir.
3. Meninggalkan kemaksiatan akan membawa keberkahan. Imam Thabari menceritakan tentang seorang ulama yang dimasa tua dijaga anggota badannya oleh Allah. Ulama tersebut mengatakan,
هَذِهِ الجَوَارِحُ حَفِظْنَاهَا عَنِ المَعَاصِي فِي الصِّغَرِ فَحَفِظَهَا اللهُ عَلَيْنَا فِي الكِبَرِ
“Anggota badan ini selalu aku jaga agar jangan sampai berbuat maksiat di kala aku muda. Maka, Allah menjaga anggota badanku ini di waktu tuaku.”
4. Biasakan untuk berbuat baik. Kebaikan ini akan terbawa sampai usia tua.
5. Jangan terlalu risau dengan masa depan. Fokuskan untuk masa sekarang.
6. Jangan hidup bermanja-manja. Umar bun khattab pernah berkata:
اخشوشنوا فإن النعم لا تدوم
“Prihatinlah! Karena sesungguhnya nikmat itu tiada yang bersifat kekal.
7. Jangan mengejar popularitas (hubbu tashaddur)