Jumat, 27 Oktober 2023

siapa yang ingin memulai mencari riwayat dan membaca kitab para salaf, maka mulailah dari ulama negrinya terlebih dahulu

Alhamdulillah tadi malam kami mendapatkan ijazah riwayat dari orang tua dan guru kami Dr. Dasman Yahya Maali , MA. Beliau memberikan ijazah ammah kepada kami dan istri. Beliau meriwayatkan dari beberapa masyayikh, diantara mereka al Allamah Muhammad al Amin Bu khubzah al Maghribi -رحمه الله -. 

Pagi ini pun kami mendapatkan ijazah riwayat dari al Walid (ayahanda) al Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, MA. Beliau memberikan Ijazah Ammah secara musyafahah kepada kami dan Istri. Dan beliau juga memberi ijazah kepada beberapa teman yang meminta ijazah riwayat beliau melalui kami. Beliau meriwayatkn dari beberapa Masyayikh, diantara mereka Syaikh al Muhaddits Tsana’ullah bin Isa Khan al Madani, Syaikh Subhi bin Jasim  as Samarra’i, Syaikh Muhammad al Anshari dll.

Ini menunjukkan bahwa guru guru besar kita pun memperhatikan riwayat dan sanad ilmu. Sebagaimana secara biologis kita memiliki nasab dengan silsilah ayah keatas, maka ilmu dan kitab pun memiliki nasab dengan sanad silsilah guru keatas. Dan ini (sanad) merupakan kekhususan umat ini.

Dan siapa yang ingin memulai mencari riwayat dan membaca kitab para salaf, maka mulailah dari ulama negrinya terlebih dahulu. Diantara para ulama dan musnidin Ahlus sunnah negri ini adalah dua guru kita diatas dan juga al Ustadz al Fadhil Rikrik Aulia Rahman. Silahkan mulai perjalanan ilmiyyah ini.

Ketiga guru kita yang kami sebutkan meriwayatkan seluruh kitab dan periwayatan al Allamah al Albani. Dr. Dasman meriwayatkan dari Syaikhnya Bu Khubzah, Bu Khubzah meriwayatkan dari al Allamah al Albani.

Dr. Ali Musri meriwayatkan dari Musa’ad (sebagian membaca Musa’id) Basyir as Sudairi as Sudani, dari al Allamah al Albani.

Adapun Ustadz Rikrik, maka beliau meriwayatkan dari Bu Khubzah dan Musa’ad Basyir.

Adapun al Allamah al Albani, maka beliau meriwayatkan dari Muhammad Raghib ath Thabbakh, dari Abu Bakar Khuqir al Hanbali, dari Husain bin Muhsin al Anshari, dari al Wajih Abdurrahman bin Sulaiman al Ahdal, dari Muhammad Murthadha az Zabidi al Husaini, dari Ahmad Sabiq az Za’bali, dari Muhammad bin al ‘Alaa’ al Babili, dari Syams ar Ramli, dari Zakariyya al Anshari, dari al Hafizh Ibnu Hajar.

Inilah sanad marwiyyat al Allamah al Albani yang selama ini tidak diketahui oleh orang orang yang menyematkan tuduhan dusta bahwa beliau tidak memiliki guru dan sanad.

Semoga Allah merahmati beliau dan kita semua.

Barakallahufikum
Ustadz yami cahyanto
tambahan catatan dari ustadz yami cahyanto mengambil sanad dari ahli bid'ah
 
Sebenarnya mengambil dan meriwayatkan dari ahli bid’ah sudah di singgung oleh para ulama terdahulu. Al Bukhari sendiri meriwayatkan dari Imran bin Hiththan (seorang khawarij).
Ayo, siapa yang berani mengatakan bahwa al Bukhari plin plan…
Karena memang dalam masalah riwayat para ulama memberikan bab khusus tentang bolehnya meriwayatkan dari ahli bid’ah dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Lalu, balikkan pertanyaannya: kalau bukan karena adanya ulama atsariyyin (salafi), maka sanad Ulama Asya’irah pun tak akan bersambung kepada para salaf. Sebagai contoh: Kalau bukan karena Abu Bakar Khuqir al Hanbali (seorang salafi WAHABI) bagaimana Raghib at Tabbakh menyambungkan sanadnya kepada Husain bin Muhsin al Anshari (juga seorang salafi WAHABI)?
Ya begitulah kita memaklumi orang yang belum paham ilmu riwayat tapi malah nibrung dalam hal ini.
Terkadang, lebih panjang lisan di banding kepalanya