📚 Untukmu Para Pendidik
al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata,
مَنْ أهملَ تعليمَ ولدِه ما ينفعُهُ، وتركَه سُدًى، فقد أساءَ إليه غايةَ الإساءةِ. وأكثرُ الأولادِ إنَّما جاء فَسَادُهُمْ مِنْ قِبَلِ الآباءِ وإهمالهِم لهم، وتَرْكِ تَعْليمِهم فرائضَ الدِّين وسُنَنِهُ
Barang siapa yang dengan sengaja tidak mengajarkan apa yang bermanfaat bagi anak-anaknya dan meninggalkannya begitu saja, berarti dia telah melakukan suatu kejahatan yang sangat besar. Disebutkan, kerusakan pada diri anak kebanyakan datang dari sisi orang tua yang meninggalkan mereka dan tidak mengajarkan kewajiban-kewajiban dalam agama dan sunnah-sunnahnya.
فأضاعُوهُمْ صغارًا، فلم يَنْتَفِعُوا بأنْفُسِهِمْ، ولم يَنْفَعُوا آباءَهُمْ كِبَارًا.
Para orang tua itu melalaikan mereka di waktu kecil, sehingga mereka tidak mampu menjadi orang yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan tidak dapat memberi manfaat kepada orang tua mereka.
كما عاتبَ بعضُهُم وَلَدَهُ على العُقُوقِ، فقال: يا أبَتِ إنَّك عَقَقْتَنِي صغيرًا، فعقَقْتُك كبيرًا، وأضَعْتَنِي وليدًا، فأضعتُك شيخًا كبيرًا!
Ada sebagian orang tua yang mencela anaknya karena telah bersikap durhaka. Sang anak membantah, 'Wahai bapakku, engkau sendiri telah mendurhakaiku di masa aku kecil, maka sekarang aku mendurhakaimu setelah engkau tua. Sewaktu aku kecil engkau melalaikanku, maka sekarang aku pun melalaikanmu di masa tuamu." (Tuhfatul al-Maudud bi Ahkamil al-Maulud hal. 337 cet ke-4 Dar Atho'at Ilm & Dar Ibnu Hazm)
Manhaj at-Tarbiyah an-Nabawiyah Li Tifl karya Dr. Muhammad Nur Abdul Hafidz as-Suwaid hal. 34 Dar Ibnu Katsir
••
Andre Satya Winatra
Jambi - Jakarta
15 Rabi'ul akhir 1445 H / 30 Oktober 2023 M