Kamis, 12 November 2020

Tips khotbah yang terbaik adalah khotbah yang ringkas, sedangkan shalatnya yang diperlama. Demikian yang dicontohkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam dan inilah yang patut dicontoh oleh setiap orang yang akan membawakan khotbah.

Tips khotbah yang terbaik adalah khotbah yang ringkas, sedangkan shalatnya yang diperlama. Demikian yang dicontohkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam dan inilah yang patut dicontoh oleh setiap orang yang akan membawakan khotbah.

Dari Jabir bin Samuroh As Suwaiy, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يُطِيلُ الْمَوْعِظَةَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِنَّمَا هُنَّ كَلِمَاتٌ يَسِيرَاتٌ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memberi nasihat ketika hari Jumat tidak begitu panjang. Kalimat yang beliau sampaikan adalah kalimat yang singkat.” (HR. Abu Daud no. 1107. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadis ini hasan).

Lihatlah pula contoh sahabat yang  mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Wa’il berkata,

خَطَبَنَا عَمَّارٌ فَأَبْلَغَ وَأَوْجَزَ فَلَمَّا نَزَلَ قُلْنَا يَا أَبَا الْيَقْظَانِ لَقَدْ أَبْلَغْتَ وَأَوْجَزْتَ فَلَوْ كُنْتَ تَنَفَّسْتَ

‘Ammar pernah berkhotbah di hadapan kami lalu dia menyampaikan (isi khotbahnya) dengan singkat. Tatkala beliau turun (dari mimbar), kami mengatakan, “Wahai Abul Yaqzhon, sungguh engkau telah berkhotbah begitu singkat. Coba kalau engkau sedikit memperlama.”

Kemudian Ammar berkata,

إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ  فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَأَقْصِرُوا الْخُطْبَةَ فَإِنَّ مِنَ الْبَيَانِ سِحْراً

“Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan singkatnya khotbah merupakan tanda kefaqihan dirinya (paham akan agama). Maka perlamalah shalat dan buat singkatlah khotbah. Karena penjelasan itu bisa menyihir.” (HR. Muslim no. 869 dan Ahmad 4: 263. Syekh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadis ini sahih).

Yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, khotbah dan shalatnya bersifat pertengahan, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Sebagaimana disebutkan oleh Jabir bin Samuroh, ia berkata, “Aku pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika itu shalat beliau bersifat pertengahan, begitu pula khotbahnya.” (HR. Muslim no. 866).

Jika seorang khotib ingin jadi khotib terbaik, maka teladanilah nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagian khotib terlalu lama dalam menyampaikan isi ceramah, ada yang lebih dari setengah jam bahkan hingga satu jam. Sehingga jemaah pun menjadi jenuh dan ngantuk-ngantukan, apalagi jika banyak jemaah shalat Jumat adalah mereka yang hanya punya waktu istirahat dari bekerja yang singkat, tentu membuat jemaah tidak khusyuk mendengarkan khotbah.

Coba kalau ia pintar merangkai kata lalu membuat khotbah lebih ringkas dan simpel, pasti banyak yang akan menyerap dan memperhatikan. Kisaran waktu 20 menit, ini yang biasa dipraktikkan oleh para imam besar di tanah suci, yang sudah sepatutnya kita (sebagai khotib) jadikan suri teladan. Ditambah lagi jika si khotib bisa menyampaikan isi khotbahnya dari hati ke hati, tentu lebih meresap lagi khotbah tadi ke dalam jiwa para jemaah shalat Jumat.

Kami telah banyak merangkum berbagai tema khotbah yang ringkas yang mungkin bisa dijadikan rujukan ketika membawakan khotbah:
https://rumaysho.com/category/naskah-khutbah

Pembahasan lebih lengkap mengenai hal ini bisa dilihat di website kami:
https://rumaysho.com/3341-khutbah-yang-ringkas.html

Semoga bermanfaat :)