Kamis, 12 November 2020

meluruskan hadist nabi tentang ahli bait

Meluruskan 

Saya masih jumpai ada beberapa postingan yang menganggap, bahwa wasiat berpegang Teguh dg Kitabullah dan ahli bait,  itu dianggap hadits palsu,  bahkan pemosting membawakan hadits ancaman bagi orang yang mendustakan hadits nabi yang mana pelakunya terancam neraka jahanam. 

Padahal hadits itu memang ada:

        يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيْكُمْ مَا إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا: كِتَابَ الله وَعِتْرَتِي أَهْلَ بَيْت

        “Wahai sekalian manusia! Sungguh, aku telah meninggalkan pada kalian dua hal, yang jika kalian mengambilnya, kalian tidak akan sesat, yaitu kitabullah dan ‘itrati ahlul baitku.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah  dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi, dan ash-Shahihah no. 1761).

Bahkan ada dalam riwayat Imam Muslim:

        فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللهِ وَرَغَّبَ فِيْهِ ثُمَّ قَالَ :وَ أَهْلُ بَيْتي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلُ بَيْتي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلُ بَيْتي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلُ بَيْتي.
     

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menganjurkan untuk berpegang dengan kitabullah, memberikan dorongan, anjuran, dan kabar gembira (bila berpegang dengan kitabullah). Beliau bersabda lagi, “Ahlu baitku. Aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang ahlu baitku. Aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang baitku. Aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang ahlu baitku.” (HR. Muslim)) 

Dalam riwayat yang lain pula

        إِنِّي تَارِكٌ فِيْكُمْ مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدِيْ. أَحَدُهُمَا أَعْظَمُ مِنَ اْلآخَرِ: كِتَابُ اللهِ حَبْلٌ مَمْدُوْدٌ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى اْلأَرْضِ، وَعِتْرَتِي أَهْلُ بَيْ ،ِيتْ وَلَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَيَّ الْحَوْضَ، فَانْظُرُوا كَيْفَ تَخْلُفُوْنِي فِيْهِمَا

        “Sungguh, aku meninggalkan pada kalian sesuatu yang bila kalian berpegang teguh dengannya, niscaya kalian tidak akan sesat sepeninggalku. Salah satu darinya lebih besar daripada yang lain, yaitu kitabullah, tali Allah yang terbentang dari langit ke bumi. Dan (yang lainnya adalah) ‘itrati, yaitu ahlul baitku.Keduanya tidak akan berpisah hingga keduanya mendatangiku di haudh. Maka dari itu, lihatlah dan perhatikanlah bagaimana kalian menjaga dan memerhatikan keduanya sepeninggalku.”  (HR. at-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 3788, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi, Misykatul Mashabih no. 6144, dan ash-Shahihah 4/356—357).

Catatan:

Meskipun demikian…Ahli Bait atau keturunan nabi yang wajib diikuti dan dipegang-teguhi adalah mereka Yang berpegang teguh dengan sunnah nabinya Dan Yang senantiasa berusaha istiqomah di jalan Yang lurus.
Ustadz Fadlan Fahamsyah lc mhi