Minggu, 22 November 2020

Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- rajin mengajak ibunya masuk Islam. Sampai suatu ketika ibunya kesal dan mengatakan hal yang jelek terkait Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam-, dan itu membuat Abu Hurairah sedih.

Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- rajin mengajak ibunya masuk Islam. Sampai suatu ketika ibunya kesal dan mengatakan hal yang jelek terkait Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam-, dan itu membuat Abu Hurairah sedih.

Maka Abu Hurairah datang kepada Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- dan meminta agar beliau mendoakan hidayah bagi ibunya. Maka Rasulullah pun mendoakannya, dan begitu Abu Hurairah kembali, ia dapati ibunya telah mandi hanya untuk berkata kepada beliau: Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang benar selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah.

Maka Abu Hurairah menangis gembira dan kembali ke Rasulullah, lalu meminta agar didoakan supaya beliau dan ibunya dicintai oleh orang-orang yang beriman.

Ibnu Katsir mengatakan bahwa ini merupakan bukti kenabian Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam-, bahwa Abu Hurairah betul-betul menjadi kecintaan orang-orang. Allah telah jadikan namanya populer dan disebut-sebut oleh para imam dan muadzin di masjid-masjid seluruh dunia ketika khatib hendak naik mimbar di hari Jumat, yaitu hadits: "Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa ia berkata: Rasulullah bersabda: Jika engkau berkata kepada saudaramu di hari Jumat "Diamlah!" sedangkan imam sedang berkutbah, maka engkau telah berbuat sia-sia...."

[Al Bidayah wan Nihayah, melalui perantaraan kitab Ahaditsul Akhlaq]
Ustadz Rustiyan Ragil