بسم الله الرحمن الرحيم
Pantas untuk menjadi renungan. Dibawah ini adalah sebuah contoh fasihnya anak-anak dimasa salaf.
قال الاصمعي : قلت لغلام حدث السن من اولاد العرب :
ايسرك ان يكون لك مائة الف درهم وانك احمق؟
فقال : لا
قلت : لما؟
قال : اخاف ان يجني علي حمقي جناية تذهب مالي و يبقى علي حمقي (الاذكياء ص 102)
Al ashma'iy rahimahulloh telah berkata :
"Aku bertanya kepada seorang ghulam(anak yang menginjak baligh atau setelahnya) yang masih muda umurnya dari kalangan anak-anak bangsa arab :
"Apakah kamu senang punya uang 100 ribu dirham tetapi engkau dungu(bodoh)?"
Dia menjawab :
"nggak mau".
Kujawab :
"Kenapa?"
Dia menjawab:
"aku kawatir kebodohanku menjatuhkan diriku pada kesalahan yang menyebabkan hilangnya hartaku. Dan (akhirnya) yang tersisa padaku hanyalah kebodohanku,."(al adzkiya' hal 102).
Dari situ menunjukkan bahwa dia lebih memilih ilmu daripada harta.
Disisi lain ilmu lebih utama dibandingkan dengan harta karena jika seseorang punya harta maka dia mesti sibuk untuk menjaganya. Sementara ilmu justru sebaliknya, ilmulah yang akan menjaga pemiliknya.
Dari sisi lain ilmu juga akan menghasilkan 2 macam mashlahah yaitu mashlahah dunia dan mashlahah agama(akhirat).Karena didalam ilmu agama dijaga 2 mashlahah ini.
Oleh karena itu Al imam Zuhri rahimahulloh berkata kepada anak-anak yang salah satunya terdapat Azzanaji bin Khalid rahimahulloh sebagai berikut:
اطلبوا العلم فإن اردتم الدنيا ملتم وإن اردتم الاخرة نلتم (المجالسة ص 470)
"Carilah oleh kamu sekalian ilmu. Karena jika kamu ingin mendapat dunia niscaya kamu akan mendapatkannya. Dan jika kamu ingin mendapat akhirat niscaya kamupun akan mendapatkannya. "(al mujalasah hal 470)
Ustadz Enggar Suprantara