Senin, 30 November 2020

IMAM HUSEIN BUKAN PEMBERONTAK

IMAM HUSEIN BUKAN PEMBERONTAK

Banyak tokoh-tokoh penyeru ummat agar ber -revolusi, memberontak pada penguasanya menjadikan apa yang diperbuat Husein Bin Ali -semoga Allah meridhoinya- adalah referensi untuk melegalkan pemberontakannya.

Apakah benar demikian? 
Jawabannya tidak benar dan ini adalah tuduhan terburuk terhadap cucu Rasulullah-sallallahu alaihi wa sallam. Takkan mungkin beliau memberikan contoh keburukan untuk di ikuti ummat.

Hakikatnya Husein bin Ali setelah wafatnya khalifah Muawiyah -semoga Allah meridhoinya- telah memerintahkan dalam wasiatnya untuk menunjuk Yazid puteranya menggantikan beliau. 

Dalam hal ini Husein tidak setuju cara pengangkatan tersebut karena menyelisihi apa yang telah menjadi sunnah para khulafaurrasyidin bahwa pengangkatan khalifah dengan cara musyawarah  atau wasiat, namun bukan wasiat agar khilafah menjadi kerajaan yang diwariskan pada anak keturunan.

Karena itulah Husein tidak layak dikatakan memberontak pada Yazid, sebab beliau belum pernah sebelumnya membaiat Yazid ataupun menyetujuinya untuk menjadi Khalifah dengan cara seperti itu, bagaimana mungkin dikatakan memberontak pada orang yang tidak pernah merasa setuju dengan cara pembaiatan Yazid menjadi khalifah dan belum membaiatnya.

Ketika Muawaiyah ayahnya Yazid menjadi Khalifah -setelah Hasan menyerahkan kekuasaan padanya- Imam Husein bin Ali tidak pernah memberontak pada Muawiyah, demikian pula setelah kekuasaan pindah pada puteranya, Husein juga tidak memberontak pada Yazid, dia hanya tidak mau baiat karena-menurutnya- jalan pemilihan tersebut tidak syar’i.

Hal yang terjadi pada Husein , itu pula yang terjadi dengan Abdullah bin Zubair. Ketika Gubernur Madinah kala itu memaksa keduanya agar membaiat Yazid mereka enggan dan terpaksa meninggalkan Madinah berangkat ke Mekah.

—————

Setelah penduduk Kufah mendengar bahwa Husein tidak membaiat Yazid dan mengungsi ke Mekah, maka mereka mengirimkan ribuan tanda tangan dan surat bahwa mereka siap untuk mendukung Husein dan membaiatnya menjadi Khalifah kaum muslimin.

Penduduk Kufah juga mengatakan bahwa mereka belum setuju untuk membaiat Yazid, karena itulah mereka siap untuk membaiat Husein. Maka mereka meminta Husein segera ke Kufah untuk misi itu. Dengan dasar itulah Husein berangkat menuju Kufah.

Satu hal yang harus di pahami, bahwa tindakan Husein tersebut bukanlah tindakan yang baik,dan tidak bisa dijadikan alasan membenarkan memberontak pada penguasa bagi orang-orang yang datang belakangan. Buktinya puluhan sahabat Nabi tak menyetujui apa yang diambil Husein, menginkarinya  dan membujuknya agar tidak mengikuti seruan penduduk Kufah yang pada akhirnya menghkhianatinya dan membiarkannya dibantai musuh-musuhnya di Karbala. 

Sejumlah tokoh-tokoh penting sahabat yang mengingkarinya sangatlah banyak, seperti Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, abdullah bin Amr bin Ash, Abdullh bin Abi Aufa, Jabir bin Abdillah, Anas bin Malik, Abu Hurairah, Abu Said dll yang banyak diantara mereka lebih berilmu daripada Husein. Sebut saja Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Abu Said yang mereka lebih senior dan lebih alim daripada Husein, semua mereka menginkari Husein dan membujuknya agar tak pergi. Namum qaddarallah , semua telah ditakdirkan Allah dan terjadilah peristiwa pembunuhan Husein.

Kemudian hal lain yang perlu digaris bawahi bahwasanya Husein ketika tiba di Karbala, telah mengajukan satu dari tiga usulan yang menunjukkan dia bukan pemberontak.

1. Agar dia diizinkan untuk berangkat ke Syam menemui Yazid untuk membaiatnya .
2. Atau di izinkan meninggalkan Karbala untuk kembali ke Kota Madinah ke tempat asalnya.
3. Agar di izinkan untuk berangkat berjihad bersama kaum mujahidin dibumi jihad .
Pada tiga point di atas tak tampak Husein punya niat memberontak pada Yazid.

Namun karena buruknya sikap Wali Kufah kala itu, Ubaidillah bin Ziyad yang merendahkan Husein, memaksanya harus ikut perintahnya setiba di Kufah, dan menolak tiga hal yang dituntut Husein, maka Husein menolak dan siap mati demi kemuliaan dirinya.

Dari tulisan ini maka jangan pernah disandarkan pemberontakan pada penguasa Muslim adalah tindakan terpuji karena mengikuti apa yang dibuat Husein , sebab hakikatnya Husein tidak pernah memberontak sebagaimana yang mereka katakan.

—————
Batam, 15 Rabius Tsani 1440/1 Des 2020

Abu Fairuz My