Selasa, 10 November 2020

MENJAMAK DAN MENGQOSHOR SHOLAT

MENJAMAK DAN MENGQOSHOR SHOLAT

Bagi seorang musafir dengan jarak safar yang memperbolehkan mengqoshor sholat, ketika ia sedang melakukan perjalanan dan posisinya misalnya ditengah-tengah perjalanan dan sudah keluar dari batas kotanya, maka ketika ia berhenti di tengah perjalanan dapat menjamak dan mengqoshor sholatnya sekaligus. 

Misal seorang melakukan perjalanan dari Jakarta ke Semarang, kemudian istirahat di Cirebon pada pukul 13.00 WIB, maka ia boleh menjamak dan mengqoshor sholat Dhuhur dan Ashar. 

Berdasarkan pendapat bahwa menjamak dan mengqoshor sholat adalah sebuah bentuk keringanan (rukhshoh) dalam sholat bagi musafir, maka banyak variasi mau seperti apa ia mengerjakan sholatnya. Saya angkat pendapatnya Imam Nawawi yang sudah full komplit menjelaskan variasi tersebut dalam kitabnya "al-Majmu Syarah al-Muhadzdzab" (8/87) :
قَالَ أَصْحَابُنَا فَيَجُوزُ لِلْإِمَامِ الْمُسَافِرِ أَنْ يَقْصُرَ الصَّلَاتَيْنِ وَيَجْمَعَهُمَا فِي وَقْتِ الظُّهْرِ كَمَا ذَكَرْنَا وَيَجُوزُ أَنْ يَقْصُرَهُمَا وَيَجْمَعَهُمَا فِي وَقْتِ الْعَصْرِ وَيَجُوزُ أَنْ يَقْصُرَهُمَا وَلَا يَجْمَعَهُمَا بَلْ يُصَلِّي كُلَّ وَاحِدَةٍ فِي وَقْتِهَا وَيَجُوزُ أَنْ يَجْمَعَهُمَا وَلَا يَقْصُرَهُمَا بَلْ يُتِمَّهُمَا وَيَجُوزُ أَنْ يُتِمَّ إحْدَاهُمَا وَيَقْصُرَ الْأُخْرَى
 هَذَا كُلُّهُ جَائِزٌ بِلَا خِلَافٍ عِنْدَنَا كَسَائِرِ صَلَوَاتِ السَّفَرِ لَكِنَّ الْأَفْضَلَ وَالسُّنَّةَ جَمْعُهُمَا فِي أَوَّلِ وَقْتِ الظُّهْرِ مَقْصُورَتَيْنِ وَاَللَّهُ اعلم
"Madzhab kami berpendapat boleh bagi Imam yang statusnya sebagai musafir untuk :
1. Menjamak dan mengqoshor dua sholat (Dhuhur dan Ashar)  pada waktu Dhuhur, sebagaimana yang kami sebutkan; 
2. Menjamak dan mengqoshor dua sholat pada waktu Ashar; 
3. Mengqoshor dua sholat, tanpa menjamaknya; 
4. Masing-masing dikerjakan pada waktunya sendiri-sendiri; 
5. Menjamak dua sholat tanpa mengqoshornya,  tapi menyempurnakannya; 
6. Menjamak dengan yang satu sholatnya sempurna dan yang satu diqoshor. 
Semuanya boleh menurut madzhab kami tanpa ada perselisihan sebagaimana sholat-sholat safar pada umumnya, namun yang lebih utama dan sesuai sunnah adalah menjamak dan mengqoshor sholat pada waktu Dhuhur".
Wallahu a'lam. 

Catatan : pembahasan Imam Nawawi terkait amalan haji, namun dengan adanya perkataan beliau "sebagaimana sholat-sholat safar pada umumnya", maka ini inti faedah dari judul yang kami angkat.

Abu Sa'id Neno Triyono