Dikubur di dalam sumur selama 4-5 tahun masih tetap hidup.
Semalam saat pelajaran umum Sunan Abu Dawud ba'da Maghrib, kami sampai pada
Bab fis Sarji fil Masajid (Bab Penerangan Masjid). Setelah Fadhilatusy Syaikh Utsman As-Salimiy membacakan sebuah hadits Nabi dari Maimunah, Syaikh bercerita sebuah kisah yang dikisahkan oleh Imam asy-Syaukani.
Ada seseorang yang sedekah setiap malam berupa lampu minyak dan raghif (sejenis roti tipis yang banyak dikonsumsi masyarakat Arab hingga saat ini) di masjid.
Anak-anaknya pun bersedekah air sumur bagi tetangga sekitar. Suatu ketika lelaki ini terjatuh ke dalam sumur yang dalam. Anak-anaknya pun menganggap beliau sudah meninggal. Karena meninggalnya di sumur, anak-anaknya pun menguburkan sang ayah di sumur tersebut. Ya, sumur itu pun ditimbun dengan bebatuan dan tanah.
Selang empat atau lima tahun, anak-anaknya menggali sumur untuk mendapatkan air di bekas sumur yang sama. Terkejutlah mereka ketika mendapati sang ayah ternyata masih hidup. Mereka pun mengangkat sang ayah dan bertanya, “ Dengan apa anda dapat bertahan hidup selama 4 atau 5 tahun ini? ”
Sang ayah menjawab, “ Setiap hari Allah memeberikan kepadaku raghif. Saya pun dapat membedakan siang dan malam karena setiap malam Allah memberikan kepadaku siraj/qindil (lampu minyak). ”
________
Bisa dilihat di kitab Karamatul Auliya' karya Abdur Raqib Al-Ibbiy
Al akh abu razin taufiq darul hadist Yaman