Sabtu, 01 Agustus 2020

JANGAN TIRU AKU Bag 2

JANGAN TIRU AKU Bag 2
__________________________

Muhammad bin Harun Al Balakhi berkata:
Wahai Malik aku dahulu waktu masih muda adalah orang yang paling banyak minum-minunan keras, suatu hari aku sedang berada dirumah pacarku, minum khomer hingga aku kacau dan hilang kesadaranku, aku pulang ke rumah sempoyongan, sedang ibuku sedang menyalakan tungku api pembuat roti yang telah berwarna putih tengahnya, saat melihatku sempoyongan mabuk, beliau menasehatiku, dengan berkata: Duh nak ini hari terakhir di bulan Sya'ban, dan malam pertama bulan Ramadhan, besok orang pada puasa, ehh kamu malah mabuk, tidakkah kamu malu sama Allah?! 
Kemudian aku tampar beliau, diapun berkata: Celaka kamu!

Akupun menjadi emosi karena perkataannya, dan mabukku membuat tak terbendung emosiku, kumasukkan ibuku ke dalam tungku api menyala. Di saat itu isteriku melihatku dan menyeretku kedalam kamar dan mengunciku dari luar, hingga malam hari aku tersadar dari mabukku, kugedor pintu kamar agar isteriku membukakan pintu, dia jawab dengan dengan membentakku dan ceracau umpatan kepadaku. 

Aku berkata: Apa ini?! Kenapa ini?! Aku tidak pernah mendapatimu seperti ini, 

Dijawab: Kau berhak tidak mendapat kasih sayang.

Aku berkata: Kenapa?!

Dijawab: Kau telah membunuh ibumu, kau lempar beliau ke dalam tungku hingga matang terbakar.

Setelah aku mendengar ucapannya, aku tak sabar hingga kucongkel pintu, dan aku keluar menuju tungku, dan kulihat ibuku sudah menjadi gosong seperti roti tamis gosong, maka aku segera berlari menuju pintu, kupatahkan tangan kananku dengan menggencetkannya ke daun pintu yang kudobrakkan dengan sekuat tenaga tangan kiriku, dan kuikatkan sisa tangan kanan ini menggantung dileherku, .

Saat itu aku punya uang 8000 dinar, semuanya aku sedekahkan sebelum matahari terbenam, ku bebaskan 26 budak wanita dan 23 budak laki-laki, kuwakafkan seluruh tanahku untuk sabilillah dan semenjak 40 tahun lalu aku puasa, shalat malam dan menunaikan ibadah haji setiap tahun, dan setiap tahun pula datang seorang ulama sepertimu memberitahukanku mimpinya mirip dengan mimpimu, bahwa aku adalah penghuni neraka.

Akupun menutupkan tanganku kewajahku dan berkata kepadanya: Wahai orang celaka, hampir saja kau bakar bumi ini dan seisinya dengan apimu.

Diapun mengangkat satu tangan kirinya ke atas langit, dan berkata: 
“يا فارج الهم وكاشف الغم مجيب دعوة المضطرين أعوذ برضاك من سخطك وبمعافاتك من عقوبتك لا تقطع رجائي ولا تخيب دعائي”.
WAHAI PEMBUKA KESEDIHAN, PENYINGKAP KEGUNDAHAN, PENERIMA DOA ORANG TERHIMPIT, AKU BERLINDUNG KEPADAMU DENGAN KERIDLAANMU DARI KEMARAHANMU, AKU BERLINDUNG DENGAN MAAFMU DARI HUKUMANMU, JANGAN KAU PUTUS HARAPANKU KEPADAMU, JANGAN KAU SIAKAN DOA-DOAKU.

Malik berkata: 
Akupun kembali ke rumahku, aku tidur, dan Aku bermimpi melihat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dimimpiku bersabda: 
Wahai Malik jangan kau jadikan manusia berputus asa dari rahmat kasih sayang Allah, jangan kau jadikan mereka putus asa dari maaf-Nya. Sesungguhnya Allah telah mempersaksikan di depan Al Mala Al a'la (penduduk langit) bahwa Allah telah menerima doanya, memaafkan dosanya, pergilah kepadanya besok, dan katakanlah: 
Bahwa Allah mengumpulkan orang yang pertama dan terakhir di hari kiamat dan memberi kemenangan putusan qishas untuk hewan yang patah tanduknya karena dipatahkan oleh hewan bertanduk lainnya, dan Allah akan kumpulkan kamu wahai Muhammad bin Harun dengan ibumu, dan memutuskan keputusan untuk ibumu, dan Allah perintahkan malaikat menyeretmu ke neraka, dengan rantai yang keras. Hingga kau merasakan rasa neraka tiga hari tiga malam sama seperti hari-hari dunia, kemudian aku beri hati ibumu rahmah kasih sayang, hingga beliau memelas kepadaku untuk menyelamatkanmu, maka aku serahkan keputusan kepadanya, dan kalian berdua masuk ke surga, karena aku telah mengancam bahwa tidaklah ada seorang dari hambaku meminum khomer, dan membunuh satu jiwa yang diharamkan, kecuali aku rasakan dia rasanya Api neraka .

Saat pagi hari segera aku bergegas menuju tempatnya, dan aku ceritakan mimpiku, maka aku lihat seakan kehidupannya kembali seperti batu terkena cipratan air.

Kemudian beliau meninggal, dan aku termasuk orang yang menyalatkannya.

Dari kitab AL BIRRU WASH SHILAH
KARYA IBNUL JAUZY.

“منقول بتصرف من كتاب البر والصلة – لابن الجوزي

YA ALLAH BERILAH HATI INI RASA CINTA KEPADA KEIMANAN, DAN HIASILAH HATI KAMI DENGANNYA,

BENCIKANLAH HATI INI SEGALA BENTUK KEKUFURAN, KEFUSUKAN DAN KEMAKSIATAN,

JADIKANLAH KAMI ORANG YANG CERDAS BERAKAL.
Ustadz berian muntaqo Fatkhuri lc Ma