Jumat, 28 Agustus 2020

MASUK ISLAM KARENA PROSESI PEMAKAMAN

MASUK ISLAM KARENA PROSESI PEMAKAMAN

Saya punya kawan orang Afro Amerika dari Atlanta, Georgia.

Pertama kali berkenalan dia menyebutkan bahwa Coca Cola berasal dari kota kelahirannya. Demikian juga kota kelahirannya ini pernah menjadi tempat penyelenggaraan olimpiade.

Dia masuk Islam ketika masih jadi mahasiswa. Sekarang dia tinggal di salah satu negeri Timur Tengah.

Ada kisah menarik bagaimana kawan ini bisa menarik ibunya masuk Islam.

Awalnya sang ibu tidak terlalu peduli dengan agama yang dianut putranya tersebut. Di Amerika Serikat yang sekuler, agama itu urusan personal. Orang tua tidak peduli anaknya pindah agama, bahkan kalau anaknya jadi atheis atau agnostic pun mereka biasa biasa saja.

Sampai suatu ketika, salah seorang putra sang ibu, kakak dari teman saya, sekarat karena over dosis pemakaian narkoba. Banyak orang Afro Amerika yang terpaksa terlibat kejahatan karena demikian kuatnya diskriminasi di sana. Tidak mudah bagi sebagian mereka terkadang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Mereka pun hidup dari jalanan. Terkadang tekanan hidup yang kuat membuat mereka terjatuh menjadi pecandu narkoba.

Demikianlah sang kakak, dia sekarat di pembaringannya karena narkoba. 

Kawan saya ini kemudian berusaha mengajak kakaknya masuk Islam, berdialog sampai kemudian sang kakak pun mengucapkan syahadat di akhir hayatnya.

"Mom, abang meninggal dalam keadaan Islam, so i will bury him in Islamic way"

Beliau bukan pakai bahasa anak Jakarta Selatan, aslinya full Inggris.

Ibunya kawatir, biaya yang biasa dihabiskan untuk pemakaman sekitar US$ 5000-6000 ketika itu. Ada biaya sewa hearse (mobil jenazah), pembalseman, suit, peti mati, ceremony, dll. Kalau sekarang saya googling, habisnya bisa 8000 s.d 12.000.

Jenazah sang kakak kemudian dimandikan, dikafani, dishalatkan lalu dimakamkan.

Ibunya bertanya, "Berapa habisnya untuk biaya pemakaman ?"

Kawan saya bilang, "Cuma 200 dollar ma."

"What? You only spent 200 dollars on your brother's funeral? What kind of religion are you in?"

Sejak itu Momma tertarik mempelajari Islam dan akhirnya mengucapkan syahadat.
Ustadz Wira mandiri bachrun