Jumat, 28 Agustus 2020

Senyuman dari Al imam Al muwaffaq Al Faqih Al Mujtahid Al Mufti Al Baari' Az-zaahid Al waari' ash-shoolih Syaikhul Islam 'Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin qudaamah bin miqdaam bin Nashr bin Abdullah Al maqdisi ad-dimasyqy atau yang ma'ruf dengan nama ibnu qudaamah wafat tahun 620 H Rohimahullah

Senyuman dari Al imam Al muwaffaq Al Faqih Al Mujtahid Al Mufti Al Baari' Az-zaahid Al waari' ash-shoolih Syaikhul Islam 
'Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin qudaamah bin miqdaam bin Nashr bin Abdullah Al maqdisi  ad-dimasyqy atau yang ma'ruf dengan nama ibnu qudaamah wafat tahun 620 H Rohimahullah 
seorang Ulama besar kaum muslimin dan juga memiliki kedudukan spesial didalam madzhab Hambali serta pendapatnya sering dinukil dan dijadikan rujukan oleh orang2 didalam maupun diluar madzhab Hambali,

Sebagaimana yang disebutkan oleh Al imam Al haafidz Abdurrohman bin Ahmad bin Rojab (Abdurrohman) bin Hasan bin Muhammad bin abul barokaati mas'uud Al Baghdaadi as-salaami ad-dimasyqy atau yang lebih masyhur dengan nama Ibnu Rojab Al Hambali wafat tahun 795 H rohimahullah,
Didalam kitabnya adzzailu 'ala thobaqooti al hanaabilah ketika menceritakan tentang Ibnu qudaamah rohimahullah.

Bahwasanya beliau (Ibnu qudaamah) apabila didebati oleh seseorang, beliau tersenyum,
Hingga sebagian orang berkata:
 "Syaikh ini (yaitu Ibnu qudaamah) membunuh lawannya dengan Senyumannya.
.
.
Aduhai senyuman itu,
Julian Akbar bin syarqowi